oleh

Generasi Muda Kekinian Dinilai Banyak Alami Pergeseran Nilai Oleh Eforia

image_pdfimage_print

Kabar6-Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Kadisdindikbud) Provinsi Banten, Engkos Kosasih Samanhudi mengatakan, generasi muda kekinian saat ini menghadapi banyak masalah akibat pergeseran nilai-nilai yang disebabkan euforia dan pengaruh peradaban dunia saat ini.

Menurutnya, pengaruh peradaban dunia antara lain menggugah kesadaran hak individu dan menggerakan sumber-sumber demokrasi di Indonesia.

Namun itu dijabarkan dengan kebebasan tanpa batas dan justru melemahkan ikatan kebangsaan dan kesadaraan bela negara bagi setiap warga negara Indonesia.

“Oleh karena itu diperlukannya perpaduan antara pendidikan bela negara dan pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai proses pendidikan secara aktif untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui proses internalisasi dan penghayatan nilai-nilai yang menjadi kepribadian. Ini untuk mengembangkan kehidupan masyarakat serta kehidupan bermartabat yang dapat menjadi keunggulan bangsa di masa mendatang,” kata Engkos, dalam pidatonya saat membuka Lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) tingkat Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat tahun 2019, di Hotel Marbela, Anyer, Kabupaten Serang, Rabu (24/7/2019).

Oleh karena itu, lanjut Engkos, pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan usaha bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat.

Implementasi pendidikan tersebut harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan melalui aktivitas pembelajaran yang tak terpisahkan dari budaya sekolah.

Lanjut Ekos, melalui lomba PCTA merupakan langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam memberikan wawasan atau pengetahuan kepada para peserta dari kalangan pemuda tersebut yang bertujuan mengembangkan nurani atau afektif peserta didik sebagai manusia, warga negara yang bernilai budaya dan berkarakter bangsa.

Disusul untuk mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji sesuai nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.
Terakhir, menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa. Keempat, mengembangkan kemampuan menjadi manusia mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan.

Kelima, mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, persahatan serta rasa berkebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

Sebelumnya, Gubernur Banten H. Wahidin Halim dan Wakil Gubernur H. Andika Hazrumy menempatkan pendidikan karakter sebagai prioritas pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten 2017-2022.**Baca juga: Penelitian Ungkap, Wanita Cenderung Lebih Tertarik pada Pria ‘Dompet Tebal’.

Salah satunya untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan berkualitas, termasuk upaya peningkatan fungsi sekolah dalam menanamkan nilai-nilai agama serta membentuk karakter yang berakhlakul karimah.(Den)

Print Friendly, PDF & Email