Kabar6- Pandemi covid 19 yang mendera tanah air, hingga saat ini memang cukup memukul sektor ekonomi berbagai sektor baik di pemerintahan pusat maupun daerah.
Ya, salah satunya yang mengeluhkan hal ini adalah pihak PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, Rabu (23/12/2020).
Pasalnya, memasuki penghujung bulan terakhir di tahun ini, pihaknya sudah menghitung-hitung banyaknya penurunan capaian laba bersih mereka dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, Sumarya, menjelaskan bahwa penurunan laba itu ditaksir hingga 50 sampai 60 persen.
“Memang untuk bulan Desember ini belum. Kalau keseluruhan, 50 sampe 60 persen turunnya. Iya, kondisi covid ini kan, aduh memang turun. Terutama yang ke industri,” ungkap Sumarya, ditemui di Kantor PDAM TB, yang berada di Neglasari, Kota Tangerang.
Menurutnya, di tahun sebelumnya capaian laba bersih PDAM TB adalah sekitar Rp 4 miliar lebih. “Kalau rumah tangganya memang ada penambahan sambungan. Tapi rumah tangga kan ada subsidinya,” kata Dirut, coba menjelaskan.
Tak hanya itu, kata dia, konsumen PDAM TB untuk sektor industri malahan juga sempat mengeluhkan kondisi lesunya ekonomi ini, sehingga sebelumnya di awal-awal pihaknya pun membantu memberikan penangguhan pembayaran.
“Tapi waktu diawal saja. Kesini sudah lancar lagi. Diawal kurang lebih hanya 3 bulanan minta penangguhan tanpa ada biaya denda, kita bantu,” tambahnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap optimis memaksimalkan pekerjaan mereka, termasuk terhadap target peningkatan untuk tahun selanjutnya.
“Tahun depan target 31 ribu sambungan baru. 16 ribunya dari peralihan dan 15 ribunya dari wilayah kita,” ucapnya, sambil tersenyum.
Ditemui terpisah, Direktur Umum PDAM TB Kota Tangerang, Doddy Effendi juga menegaskan, bakal melakukan gebrakan dan perubahan-perubahan besar di tubuh internalnya.
**Baca juga: Ini Jawaban Kadis PUPR Banten Soal Proyek Miliaran di Situ Cipondoh
Tujuannya, ucap Doddy, demi memenuhi pelayanan PDAM TB Kota Tangerang lebih baik lagi. Salah satunya adalah dengan menerapkan metode berbasih teknologi canggih.
“Nanti jadi lebih mudah, karena semua dapat di monitor dengan teknologi itu. Iya (termasuk) pengelolaan airnya. Dan semua (khususnya di internal) bisa juga mengakses itu,” pungkasnya. (gus)
