oleh

Gawat, Perceraian Pasutri pun Bisa Dipicu Karena Film Porno

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Menonton fim porno mungkin menjadi salah satu cara yang dilakukan agar kehidupan seksual pasangan suami istri (pasutri) menjadi lebih bervariasi alias tidak monoton.

Namun tahukah Anda, studi yang dilakukan oleh University of Oklahoma mengungkapkan, kebiasaan menonton film atau melihat majalah porno saat sudah menikah menyebabkan dua kali lipat risiko perceraian. Menariknya, jika kebiasaan menonton film porno dihentikan, juga akan menurunkan risiko perceraian.

Orang-orang yang awalnya mengatakan ‘sangat bahagia’ dalam pernikahannya dan kemudian mereka menonton film porno, dilansir Sehat Fresh, memiliki peningkatan risiko bercerai sebanyak empat kali lipat dalam waktu dua tahun. Studi lain menemukan bahwa 56 persen kasus perceraian disebabkan pasangan yang memiliki obsesi terhadap film porno.

Studi berjudul ‘Till Porn Do Us Part? Longitudinal Effects of Pornography Use on Divorce’ melibatkan ribuan orang dewasa, pria dan wanita, di Amerika Serikat. Responden diwawancarai tiga kali setiap dua tahun, yaitu 2006–2010, 2008–2012, dan 2010–2014 tentang kebiasaan mereka menikmati konten pornografi dan status pernikahannya.

“Pria yang rutin menikmati konten-konten pornografi dalam survei dua tahun pertama berisiko bercerai hingga enam persen. Jumlahnya meningkat pada periode dua tahun berikutnya menjadi 11 persen. Pada wanita, jumlahnya bahkan naik dari enam persen menjadi 16 persen atau hampir tiga kali lipat,” kata Samuel Perry, penulis studi, dilansir dari Mens Fitness.

Pornografi, kata Perry, berefek negatif pada ketahanan rumah tangga. Peneliti juga menyoroti faktor usia, religiusitas, dan kebahagiaan pernikahan, yang ikut mempengaruhi hubungan.

Peningkatan frekuensi menikmati konten-konten pornografi dan penurunan stabilitas perkawinan di penelitian ini lebih lazim terjadi pada orang dewasa muda. Semakin muda suami atau istri membiasakan diri menonton film porno, semakin tinggi kemungkinan mereka bercerai pada tahun-tahun berikutnya.

Pasangan menikah yang tidak kuat secara agama dan secara bersamaan memiliki probabilitas mengakses konten berbau pornografi juga bercerai  enam persen hingga 12 persen. Mereka yang kuat secara agama, namun mengakses konten pornografi lebih berisiko rendah. Demikian ditambahkan Perry.

“Temuan kami menunjukkan, agama memiliki efek perlindungan pada pernikahan. Setiap agama mengharuskan umatnya untuk memelihara pernikahan,” kata Perry.

Studi tersebut setidaknya memberikan informasi yang bisa membantu publik menyadari konsekuensi dari hobi mengakses pornografi terhadap kehidupan rumah tangga. ** Baca juga: Beberapa Hal Kecil yang Diam-diam Disukai Suami

Sejumlah pihak mengidentifikasi, kecanduan menonton film porno sama halnya dengan perilaku hiperseksual. Kecanduan menonton film porno ditandai dengan keinginan yang tidak dapat dikendalikan untuk melakukan aktivitas seksual atau stimulasi yang bisa berdampak negatif pada kehidupan, seperti kehilangan pekerjaan atau hubungan cinta yang kandas.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email