oleh

Galaunya Tatap Muka

image_pdfimage_print

Kabar6-Sudah genap setahun pandemi Covid-19 yang melanda belahan dunia termasuk Indonesia.Dalam bidang pendidikan salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah Belajar Dari Rumah (BDR) dengan metode daring (dalam jaringan) .

Kini kebijakan pemerintah diperkenankannya sekolah melakukan pembelajaran Luring di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan protokol kesehatan yang ketat.

Model pembelajaran Luring ini disarankan oleh Mendikbud untuk memenuhi penyederhanaan kurikulum selama masa darurat pandemi adalah shift model (siswa akan diajar secara bergiliran).

Dalam pembelajaran luring secara bergiliran (shift model) atau kegiatan pembelajaran dibagi menjadi dua shift. Dibeberapa daerah ada yang dilakukan guru bertugas seharian siswa bergantian pagi dan siang dan ada yang dilakukan secara tatap muka dan daring.

Walaupun terasa begitu berat beban guru namun karena tuntutan profesionalisasi tanggung jawab ini harus ditunaikan dengan penuh tenaga dan semangat serta tanggung jawab.

Selain beratnya beban yang dirasakan guru, salah satu permasalahan yang dirasakan lambatnya penyelesaian pemenuhan ketercapaian target kurikulum. Materi yang biasanya 1 x pertemuan menjadi 2x pertemuan.

Sementara itu disisi peserta didik ada sebagian yang merasa bosan saat guru membahas lagi materi pada Tatap Muka sama dengan materi yang telah disampaikan pada pertemuan daring sebelumnya. Padahal tujuan guru agar peserta didik lebih memahami materi pembelajaran.

Dalam belajardaring yang lalu mereka tidak fokus, dan karena kurangnya pengawasan dari guru dan orangtua mereka sering membuka Ponsel untuk chatingan, main game atau kegiatan lainnya yang tidak ada kaitannya dalam pembelajaran.kelemahan ini akan sedikit dapat diperbaiki dengan tatap muka.

Menyikapi kondisi ini guru harus melakukan suatu inovasi pembelajaran. Inovasi ialah suatu perubahan yang baru yang menuju ke arah perbaikan atau ke arah yang berbeda dari yang sebelumnya, dan dilakukan dengan sengaja dan berencana.

Salah satu cara yang dapat dipakai agar mendapatkan hasil optimal seperti yang diinginkan adalah memberi tekanan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih salah satu model pembelajaran yang tepat.

Karena pemilihan model pembelajaran yang tepat pada hakikatnya merupakan salah satu upaya dalam mengoptimalkan hasil belajar peserta didik.

**Baca juga: Generasi yang Ditelan Pandemi

Pelaksaanaan shift model selain berdampak lambatnya pemenuhan penyelesaian target kurikulum berdampak bosannya peserta didik dan sering main ponsel dalam pembelajaran.

Alternatif yang dapat dilakukan guru membuat inovasi model pembelajaran sekreatif mungkin.Dalam kondisi ini selain memberdayakan ponsel yang sering digunakan untuk bermain dijadikan untuk media pembelajaran.(*/Oke)

 

Oleh : Purnomohari Kuncoro, S.Pd
Buru SDN Larangan 11

Print Friendly, PDF & Email