oleh

Fosil Kalajengking Tertua di Dunia Berusia Ratusan Juta Tahun Bisa Hidup dalam Air

image_pdfimage_print

Kabar6-Dalam jurnal ‘Nature Scientific Reports’, para ilmuwan menemukan terobosan penting untuk mengungkap pengetahuan tentang bagaimana hewan purba pertama membuat transisi untuk keluar dari laut menjadi makhluk darat.

Para ilmuwan, melansir iflscience, menemukan sebuah fosil berusia ratusan juta tahun yang diyakini sebagai fosil kalajengking tertua di dunia. Hewan purba itu kemungkinan menjadi salah satu hewan pertama yang menjelajahi daratan. Fosil ini sebenarnya ditemukan pada 1980-an di daerah pinggiran Waukesha, Wisconsin, Amerika Serikat.

Saat itu, ilmuwan belum begitu menyadari betapa berharganya fosil tadi, namun tetap menyimpan spesimen tersebut dalm sebuah museum berdebu lebih dari 30 tahun.

Lalu, para peneliti dari Ohio State University dan Otterbein University memeriksa kembali spesimen ini hingga menemukan sesuatu yang mengejutkan.

Disebutkan, spesimen merupakan fosil kalajengking tertua di dunia yang kemudian diberi nama Parioscorpio venator, yang memiliki arti ‘nenek moyang kalajengking’. Nama spesies ‘venator’ mempunyai arti sebagai pemburu.

Dipaparkan Profesor Andrew Wendruff dari Ohio State University, spesies kalajengking paling tua ditemukan di Skotlandia dan berasal dari sekira 434 juta tahun.

Lapisan fosil yang membatu ditemukan pada kurun waktu 436,5 dan 437,5 juta tahun yang lalu, sehingga menjadikan fosil sebagai spesies kalajengking tertua di dunia.

Ilmuwan menjelaskan, sistem pernapasan pada kalajengking purba mirip dengan kepiting tapal kuda, dan hal ini membuat mereka dapat hidup dalam air untuk jangka waktu lama sebelum mereka beralih ke daratan.

Pada 437,5 juta tahun lalu, tepatnya pada awal periode Silurian, Wisconsin masih diliputi laut yang hangat dan dangkal. Kalajengking tertua di dunia diprediksi hidup di daerah tersebut.

Penemuan fosil kalajengking purba ini dianggap oleh ilmuwan sebagai hal yang menarik karena menunjukkan keterhubungan evolusi. ** Baca juga: Timecraft, Sistem AI yang Bisa Tiru Teknik Melukis Seniman Terkenal

“Itu menunjukkan hubungan evolusi yang penting antara cara leluhur kalajengking kuno bernapas di bawah air, dan cara kalajengking modern bernapas di darat. Secara internal, sistem peredaran darah memiliki struktur seperti yang ditemukan pada kalajengking hari ini,” ungkap perwakilan ilmuwan dari rilis resmi Ohio State University.

Sistem pernapasan kalajengking purba memungkinkan mereka menghabiskan waktu lama di darat meskipun sebagian besar waktu hidupnya berada di air.

Penemuan kalajengking tertua di dunia ini cukup fenomenal karena ilmuwan bisa mengetahui bahwa sebagian besar struktur morfologi kalajengking purba sama dengan kalajengking modern, meskipun mereka mempunyai sistem pernapasan yang sedikit berbeda.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email