Fosil Baru Ungkap Wajah Nenek Moyang Manusia & Kera

Nyanzapithecus.(bbs)
Nyanzapithecus.(bbs)
Nyanzapithecus.(bbs)

Kabar6-Manusia jika dilihat dari semua spesies yang ada di Bumi memang paling menyerupai kera, termasuk kera kecil seperti ungka dan kera besar seperti gorila dan orangutan.

Menurut para peneliti, dilansir Kompas, kelompok yang secara keseluruhan disebut hominoid ini bercabang menjadi manusia, ungka, gorila, dan kera-kera lainnya sekira 23-5 juta tahun yang lalu pada zaman Miosen.

Artinya, manusia dan kera memiliki nenek moyang yang sama. Nah, wajah atau rupa nenek moyang ini pun menjadi pertanyaan besar bagi para peneliti. Nah, ada satu kemungkinan muncul dari sebuah tengkorak berusia 13 juta tahun.

Menurut studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature, tengkorak tersebut berasal dari seekor primata pemanjat pohon dan pemakan buah yang menyerupai nenek moyang dari manusia dan kera.

Ia masih memiliki akar gigi susu dan belum ada gigi dewasa yang tumbuh dan berdasarkan pemindaian sinar-X tiga dimensi. Para peneliti menduga bahwa saat meninggal, bayi primata ini masih berusia sekira 16 bulan.

Tidak diketahui penyebab pasti kematiannya, tetapi tumpukan abu yang menutupi fosil mengusulkan bahwa bayi primata ini meninggal akibat letusan gunung berapi.

“Berdasarkan giginya, kita juga bisa mengetahui bahwa ia adalah pemakan buah,” kata Eron Miller, salah satu penulis studi yang juga seorang ahli primata dan paleoantropologi di Wake Forest University.

Merujuk pada bentuk gigi, primata tersebut berasal dari genus Nyanzapithecus yang masih berhubungan dengan hominoid. Namun, gigi fosil ini lebih besar dari anggota Nyanzapithecus lainnya sehingga para peneliti pun memutuskan bahwa ia adalah spesies baru.

Peneliti memberi nama Nyanzapithecus alesi untuk menghormati pemburu fosil John Ekusi yang menemukannya pada 2014 di danau Turkana, bagian utara Kenya. Ekusi memberinya nama panggilan Alesi karena Ales memiliki arti ‘nenek moyang’ dalam bahasa Turkana.

Isaiah Nengo, penulis utama studi dari Stony Brook University, New York, mengatakan bahwa Nyanzapithecus alesi adalah anggota dari kelompok primata yang sudah ada di Afrika sejak 10 juta tahun yang lalu. Penemuan Alesi menunjukkan bahwa kelompok ini dekat dengan asal kera dan manusia yang hidup sampai sekarang, yaitu Afrika.

Sayangnya, para peneliti tidak bisa memastikan apakah Alesi pria atau wanita, karena primata tersebut masih terlalu muda untuk menunjukkan perbedaan yang signifikan. Namun, ukuran tengkorak dan gigi menunjukkan bahwa Nyanzapithecus alesi dewasa memiliki berat badan sekira 11,3 kilogram.

Christopher Gilbert, salah satu penulis dan pakar paleoantropologi dari Hunter College, Alesi mengatakan, karena Nyanzapithecus alesi dekat dengan nenek moyang semua kera, spesimen ini bisa menunjukkan bagaimana rupa nenek moyang semua kera dan manusia modern. ** Baca juga: Hebohnya La Tomatina, Festival Mandi Tomat di Spanyol

“Lagipula, spesimen kita paling mirip dengan ungka dibandingkan kera hidup lainnya. Oleh karena itu, (Nyanzapithecus alesi) bisa mendukung ide bahwa nenek moyang manusia dan kera menyerupai ungka,” ujarnya.(ilj/bbs)