oleh

Feng Shui Air

image_pdfimage_print

Kabar6-Air adalah satu dari dua analisa utama dari Feng Shui Lansekap (yang satunya adalah gunung). Dalam ilmu Feng Shui, gunung dianggap mewakili energi ‘Yin’ karena diam, sedangkan air dianggap mewakili energi ‘Yang’ karena bergerak. Secara bersamaan, gunung dan air mewakili interaksi antara energi ‘Yin’ dan energi ‘Yang’ yang menghasilkan sebuah energi Qi di suatu wilayah. Oleh karena itu, untuk memastikan suatu wilayah kavling yang Anda huni bagus atau tidaknya berdasar sudut pandang Feng Shui adalah dengan memastikan kehadiran antara gunung dan air. Dalam konteks modern, gunung bisa diwakili oleh kehadiran bangunan tinggi sedangkan air bisa diwakili oleh kehadiran jalan.

Para pakar Feng Shui di masa lalu ataupun sekarang ketika menganalisa Feng Shui suatu lokasi akan mementingkan dimana kehadiran jalur air datang dan jalur air pergi, karena setiap pola lengkungan dari saluran air memiliki arti yang berbeda-beda. Selain itu mereka juga mencari kehadiran persimpangan pertemuan air atau yang biasa disebut dengan ‘Shui Kou’ karena dimana persimpangan ini berada maka energi Qi di sekitar lokasi tersebut bisa dikatakan memiliki getaran lebih kuat.

Praktek ini dikenal dengan istilah “Ru Shan Xun Shui Kou, Deng Xue Kan Ming Tang” atau “Ketika memasuki suatu wilayah gunung, pertama kali carilah titik persimpangan air berada dan ketika menuju lokasi bangunan pastikan terdapat area lapang terbuka di daerah depan bangunan”.

Dalam ilmu Feng Shui, air dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:

1.    Air Laut: Banyak orang yang mengatakan bahwa dengan memiliki properti yang menghadap ke laut memiliki Feng Shui yang bagus! Ini adalah sebuah konsep yang keliru dan terlalu menyederhanakan peranan air dalam feng Shui. Yang paling penting sebetulnya adalah properti harus menghadap ke sebuah air yang tenang, oleh karena itu jika Anda memiliki properti atau rumah pantai yang menghadap ke arah laut pastikan bahwa air laut di depan Anda relatif tenang dengan ombak yang bergerak lembut.

Selain itu jika Anda memiliki properti yang menghadap ke arah laut pastikan bahwa Anda bisa melihat kehadiran gunung pada jarak kejauhan setelah pantai atau air laut tersebut, karena ini berfungsi sebagai pemantul energi Qi agar tidak berhamburan (dalam Feng Shui kita menyebut ini sebagai ‘An Shan’).

2.    Air Danau: Air danau dalam Feng Shui dianggap sebagai air tenang yang membawa kedamaian dan sentimental atau biasa disebut dengan ‘You Qing Shui’ dalam bahasa Mandarin. Tipe air seperti ini dapat membantu untuk mengumpulkan Qi dan dianggap bagus jika berada di depan properti Anda.

3.    Air Terjun: Secara estetika kehadiran air terjun entah buatan ataupun alami dianggap indah! Namun secara Feng Shui, jika suara gemerecik terjunnya air terlalu keras dan gemuruh maka ini bisa menimbulkan ‘Sha Qi’ atau energi negatif dan dapat mempengaruhi emosi atau kondisi mental penghuni yang labil. Namun, jika suara terjunnya air tersebut relatif pelan dan memberikan suara gemericik yang indah maka dianggap bagus. Model air terjun buatan yang turun dari dinding kaca dalam desain Arsitek modern dianggap bagus karena tidak menghasilkan suara air terjun yang gemuruh dan masih bisa dipakai.

4. Air Sungai atau Saluran Air Hujan: Di negara tropis seperti Indonesia ini sangat umum kita temui saluran air hujan atau air sungai / kali. Kadangkala saluran air ini bisa baik, namun kadangkala kurang baik. Yang dimaksud saluran air hujan disini bukanlah pipa air hujan dari atas rumah Anda turun melewati bawah kemudian keluar rumah, namun saluran air yang tampak berada di depan, belakang, atau samping kanan – kiri rumah Anda. Beberapa kondisi yang melanggar pedoman Feng Shui yang sering ditemui dari adanya saluran air atau kali ini adalah sebagai berikut:

Adanya sungai kecil atau kali di belakang rumah. Daerah belakang rumah mewakili ‘dukungan’ dari kolega atau teman yang tentu saja jika Anda memiliki garis bergerak (air mengalir) di belakang rumah akan menyebabkan kehilangan dukungan dari teman dan anggota keluarga, serta dapat merugikan keberuntungan keluarga secara jangka panjang. Keadaan ini tetap berlaku sekalipun tanah Anda memiliki ketinggian yang rata.

Kasus terburuk adalah memiliki kali di belakang rumah dan bangunan yang tinggi di depan rumah. Mengapa? Karena ini melanggar syarat dasar Feng Shui yang baik, yaitu bagian belakang sebaiknya diam (gunung) dan bagian depan sebaiknya gerak (air)) atau dengan kata lain seyogyanya memiliki tanah lebih rendah dan lapang di depan rumah. Jika Anda memiliki kasus tanah kosong yang miring ke belakang, solusinya adalah mengisi tanah itu sehingga bagian belakang lebih tinggi daripada bagian depan.

Kasus lain yang sering ditemui adalah rumah yang berada di posisi lengkungan luar sungai atau kali.

Posisi sungai seperti ini disebut dengan formasi ‘Busur Panah’ yang mana rumah yang berada di sebelah kiri menerima pukulan berat dari energi ‘Sha Qi’ pemotong dan bisa berpengaruh buruk terhadap keberuntungan penghuni.

Akan tetapi, rumah yang berada di sebelah kanan seakan-akan dipeluk oleh sungai, formasi ini disebut dengan ‘Ikat Pinggang Giok’ dan keadaan ini bisa mempermudah pengumpulan kekayaan bagi penghuninya. Syarat utama untuk memperoleh keuntungan dari rumah yang dipeluk oleh sungai adalah properti yang bersangkutan harus menghadap ke depan sungai, dan bukan membelakanginya! .(Sumber: Indonesia FhengShui/sak)

Print Friendly, PDF & Email