oleh

Exchange Participant AIESEC in Prasetiya Mulya BSD Antusias Ikuti Acara Global Village

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebagai sebuah organisasi internasional yang sudah berdiri sejak 1948 dan saat ini tersebar di 126 negara, Association for the International Exchange of Students in Economics and Commerce (AIESEC) menawarkan leadership through exchange.

Sehingga, selain ada exchange participants yang datang dari luar negeri, juga terdapat orang Indonesia yang menjadi exchange participants di luar negeri. Produk yang dimiliki AIESEC adalah global volunteer (projek sosial), global entrepreneur (magang di perusahaan startup), dan global talent (magang di perusahaan yang telah established).

Kali ini, Universitas Prasetiya Mulya, BSD Tangerang melalui program AIESEC-nya, melaksanakan kegiatan Global Village di Kota Tua Jakarta. Tak berselang lama setelah acara dibuka, para exchange participant dari 11 negara dan para AIESECer melakukan roll dance.

Roll Dance adalah salah satu dari budaya AIESEC yang juga dilakukan di meeting dan conference pada level lokal, nasional maupun internasional. Acara dilanjutkan dengan permainan suling dari Heri, Pemuda dari Bali itu membawakan tiga lagu.

Local committee president of AIESEC in Universitas Prasetiya Mulya, FalahaRusin menjelaskan, pihaknya mengapresiasi dengan berjalan lancarnya acara ini.

Setelah itu, dilanjutkan dengan talk show dengan pembicara Mia Nguyen dan Adam, dua exchange participant global entrepreneur yang kuliah di Kanada dan sedang melakukan internship selama tiga bulan di Cekindo.

“Mereka menceritakan kesan serta pengalamannya tinggal, menghabiskan waktu, traveling, dan bekerja di Indonesia,” kata FalahaRusin disiaran persnya, Senin (20/8/2018).

Mereka mengaku, lanjut FalahaRusin, memilih Indonesia diantara Negara lain adalah karena keinginan untuk mengetahui budaya di Asia Tenggara lebih dalam, terutama mengenai migrasi yang ada di Indonesia, serta potensi bisnis di Indonesia yang sangat besar.

“Walaupun terdapat perbedaan di Indonesia dan Negara asal, mereka mengaku bahwa riset dan bertanya pada teman local sangat membantu proses adaptasi sehingga bisa melakukan apa yang diterima disini dan menghentikan apa yang tidak diterima,” terangnya.

Di lokasi acara, pengunjung setempat yang tak sabar ingin menyambangi booth makanan, snack, mainan tradisional, serta symbol Negara masing-masing segera menghampiri booth kuliner yang dituju.

Tak hanya sekedar ingin icip-icip aneka kuliner yang di jajakan, para pengunjung menyempatkan diri untuk berbincang secara antusias dengan exchange participants yang berasal dari Spanyol, Mesir, Belanda, Portugal, Kanada, Jerman, China, Vietnam, Malaysia, Hong Kong, serta Korea Selatan.

Exchange participants adalah orang-orang yang sedang berada di Indonesia untuk mengikuti projek social milik AIESEC in Prasetiya Mulya sepertie Callogy, Wildlife Expedition, serta Hunger Fighter, ataupun sedang melakukan internship atau magang di perusahaan startup di Indonesia.**Baca juga: Warga GPM 2 Pertanyakan Amdal PT TOI.

Selain pengunjung lokal, terlihat juga beberapa turis mancanegara yang mampir ke booth Negara asalnya dan berbincang-bincang dengan para exchange participant serta anggota dari lembaga pemerintahan seperti Deputy Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata AgusSuradika, Kepala UPK Museum Jakarta Sri Kusumawati, Kepala UPK Kota Tua Norviadi Setyo Husono, dan Wakil Walikota Jakarta Barat Muhammad Zen, SH, M.Si. (fit)

Print Friendly, PDF & Email