oleh

ESQ Mendorong Bentuk Sikap dan Mental Pegawai RSU Tangsel

image_pdfimage_print
Program Emotion Social Question (ESQ) di RSU Tangsel.(yud)

Kabar6-Sedikitnya 200 orang pegawai Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan mengikuti program kegiatan Emotion Social Question (ESQ).

Program konseling bertema “Pembentukan Pola Pikir Pelayanan Prima Menuju Rumah Sakit Bermutu dan Amanah” itu digelar pada 30-31 Mei 2016.

ESQ atau pelatihan sumber daya manusia yang bertujuan untuk membentuk karakter penggabungan tiga potensi manusia. Yakni, kecerdasan intelektual, emosial dan spiritual.

“Jadi yang dibilang pegawai itu bukan hanya dokter, perawat dan manajemen saja. Tapi sampai petugas kebersihan dan keamanan juga diikutsertakan dalam kegiatan ESQ,” kata Direktur RSU Kota Tangsel, Maya Mardiana kepada kabar6.com di Remaja Kuring Resto, Kecamatan Serpong.

Ketiga potensi diatas tentunya puny berkaitan dengan pelayanan langsung terhadap pasien dan interaksi antarsesama pegawai di RSU Kota Tangerang Selatan.

Secara terpadu dan didayagunakan secara optimum untuk membangun sumber daya manusia bidang pelayanan kesehatan masyarakat.

Program Emotion Social Question (ESQ) di RSU Tangsel.(yud)

“Saya yakin, kalau ilmu pengetahuan semua pegawai sudah mumpuni. Tapi persoalan sikap perlu terus dibina, bukan hanya kepada pasien saja. Kepada sesama pegawai pun penting dijaga,” terang Maya.

Di lokasi yang sama, Ary Ginanjar Agustian, konsultan dan trainer ESQ mengatakan, dalam kesempatan itu seluruh pegawai didoktrin bahwa melayani tugas merawat serta mengobati pasien bukan hanya sekedar melaksanakan tugas.

Tapi ada sisi rohani lainnya yang dapat dipetik oleh setiap pegawai ketika berinteraksi “Bukan hanya sekedar melayani saja, tapi sebagai rasa wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,” katanya

Menurutnya, jika selama ini para pegawai RSU Kota Tangerang Selatan hanya melayani masyarakat sebagai pasien hanya sebatas sesuai standar operasional (SOP) hal itu tidaklah cukup. Tanpa cinta, hati tulus, rasa saying maka semuanya akan hambar.

“Contohnya saja, jika kita melayani anak sesuai SOP saja tidak cukup. Tapi attitude (sikap) itu penting, dan makanya melayani dengan hati itu penting,” terang Ary.

Apalagi dalam operasional RSU Kota Tangerang Selatan milik pemerintah daerah yang operasionalnya dibiayai oleh uang rakyat.

Ary bilang, ketika setiap pegawai menjalankan tugasnya berniat ibadah kepada Allah SWT. Sebab, ibadah tidak hanya ritual seperti pada umumnya.

“Kan wujud syukur kepada Tuhan itu ibadah. Jadi pengabdian bekerja itu sebagai ibadah kepada Tuhan,” bilangnya.

Pada kesempatan itu motivator memutarkan film pendek. Bercerita tentang pengorbanan seorang ayah terhadap anaknya. Orangtua tersebut tak pernah ingin terlihat susah dan bekerja membanting tulang demi buah hatinya dapat mengenyam pendidikan sekolah.

Demi bisa membahagiakan putrinya, sang ayah enggan anaknya mengetahui pekerjaannya. Tapi lambat laun sang anak mengetahui pekerjaan orangtuanya yang bekerja sebagai buruh serabutan. Bagi sang anak, ayahnya itu sosok pahlawan dan teman. 

Dipenghujug acara, motivator memutarkan lagu karya musisi religi kondang Opick. Lagu berjudul “Bila Waktu Telah Berakhir” terbukti mampu menggugah hati seluruh pegawai. Tak sedikit diantara mereka yang menitikan air mata.(adv)

Print Friendly, PDF & Email