oleh

Efek Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Berhenti Konsumsi Daging?

image_pdfimage_print

Kabar6-Anda penggemar makanan berbahan dasar daging, mungkin ada rencana untuk mengurangi bahkan berhenti mengonsumsi makanan yang satu ini. Apa yang terjadi pada tubuh jika kita berhenti makan daging, atau setidaknya mengurangi konsumsinya dan memperbanyak sayuran?

Daging dan beragam protein yang terkandung di dalamnya dipercaya sebagai bagian penting dalam diet. Nah, adakah hal positif yang dapat terjadi pada bila kita berhenti mengonsumsi daging? Melansir DW, berikut uraiannya:

1. Kurangi kadar peradangan
Jika Anda makan daging atau produk olahan, kemungkinan mengalami peningkatan kadar peradangan dalam tubuh. Peradangan jangka pendek, seperti akibat cedera adalah hal normal. Tapi peradangan yang berlangsung lama sebaliknya. Diet nabati secara alami membantu anti peradangan karena seratnya tingi dan mengandung antioksidan.

2. Kurangi kadar kolesterol
Kadar kolesterol yang tinggi adalah risiko utama penyakit jantung dan stroke. Lemak jenuh, ditemukan terutama dalam daging. Studi menunjukkan, mereka yang mengonsumsi sayuran, kadar kolesterolnya turun hingga 35 persen.

Pola makan nabati mengurangi kolesterol karena nabati rendah kadar lemak jenuh dan bahkan banyak yang tak mengadung kolesterol. Riset membuktikan, kedelai menurunkan kolesterol.

3. Jaga mikrobioma meningkatkan kesehatan
Mikrobioma (triliun mikroorganisme dalam tubuh) membantu pencernaan, menghasilkan nutrisi penting, melatih sistem kekebalan, menjaga jaringan usus, melindungi dari kanker, diabetes, aterosklerosis, radang usus, dan penyakit hati. Makanan nabati membantu membentuk mikrobioma usus yang sehat. Serat dalam makanan nabati mendorong pertumbuhan bakteri ‘ramah’ dalam usus.

4. Ubah kerja genetika
Para ilmuwan membuktikan, faktor lingkungan dan gaya hidup dapat mempengaruhi genetika. Contohnya, antioksida dan nutrisi lain yang kita makan dapat mengoptimalkan bagaimana sel-sel dalam tubuh memperbaiki DNA yang rusak. Penelitian juga menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup, termasuk pola makan nabati, dapat menurunkan risiko kanker prostat.

5. Kurangi kemungkinan diabetes tipe 2
Protein hewani, terutama daging merah dan olahan, meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Mengapa daging penyebab diabetes tipe 2? Lemak hewan, zat besi dalam hewan, dan pengawet nitrat dalam daging ditengarai menjadi aktor utama perusak sel-sel pankreas, memperburuk peradangan, menyebabkan kenaikan berat badan dan merusak efisiensi fungsi insulin.

6. Dapatkan kecukupan protein
Kelebihan protein tidak membuat badan menjadi lebih kuat atau lebih ramping. Protein berlebih disimpan sebagai lemak atau berubah menjadi limbah, dan protein hewani adalah penyebab utama kenaikan berat badan, penyakit jantung, diabetes, peradangan, dan kanker.

Sebaliknya, protein nabati melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis. Nabati juga mampu memenuhi kebutuhan kalori dan protein.

7. Turunkan berat badan
Studi yang diterbitkan Journal of Academy of Nutrition and Dietetics menunjukkan, jika seseorang memakan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan, lebih mudah mengalami penurunan berat badan daripada dengan yang non vegetarian.

8. Kulit lebih cerah
Menurut ahli gizi Susan Tucker MD, jumlah asupan tinggi mineral, antioksidan dan serat yang termasuk dalam pola makan nabati membantu terjadinya detoksifikasi dan menyebabkan kulit lebih cerah.

Diet nabati dapat mengatasi masalah kulit yang umum, seperti eksim dan jerawat. ** Baca juga: Begini Aturan Ngemil Agar Tubuh Tidak Melar

Bila memang berencana untuk berhenti mengonsumsi daging, kita dapat memulainya dengan pola makan seperti tiga hari tanpa daging dalam seminggu. Selamat mencoba.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email