oleh

Duh, Wanita Menikah yang Jadi Tulang Punggung Keluarga Biasanya Kurang Bahagia

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Zaman sekarang adalah hal yang lumrah jika suami dan istri bekerja. Bahkan terkadang, karier istri mampu melampaui suami. Alhasil, tidak sedikit wanita yang justru menjadi tulang punggung, atau pencari nafkah utama keluarga.

Namun benarkah kondisi seperti itu sebenarnya membuat wanita kurang bahagia dalam perkawinan? Dikutip dari Female Kompas, ketidakbahagiaan itu dirasakan karena mayoritas pernikahan, bahkan di negara maju, masih mengikuti pembagian peran yang bersifat tradisional. Artinya, pria sebagai pencari nafkah, sementara tugas utama wanita adalah mengurus rumah tangga, meskipun dirinya juga bekerja.

Nah, tugas ganda baik sebagai pencari nafkah utama dan meng-handle urusan domestik termasuk anak, dapat membuat para ibu bekerja mengalami stres.

Meskipun mereka memiliki faktor kebahagiaan dalam hidup seperti pekerjaan, pernikahan, anak-anak, jaringan kerja, dan juga hobi, banyaknya hal yang harus dipikirkan dalam waktu bersamaan terkadang membuat wanita lelah dan kurang bahagia.

Sandra Shpilberg, penulis dan juga aktivis bidang perempuan, mengatakan bahwa sebenarnya yang diperlukan para ibu bekerja adalah dukungan emosional, keintiman dan ikatan yang kuat. ** Baca juga: Tidak Mahal, Superfood pun Dapat Ditemui dalam Menu Harian

Para ibu bekerja yang sering mendapat julukan sebagai “super woman” pun tetap membutuhkan dukungan. Terkadang, mereka juga perlu diperhatikan, didukung, dan perannya sebagai perencana dan pengambil keputusan di rumah sesekali digantikan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email