oleh

Duh, Patahan Median Jalan Ciputat Ditutup Pakai Bambu dan Tali

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemberlakuan sistem buka tutup di sepanjang Jalan Ir H Djuanda, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) perlu dibenahi secara serius. Berdasarkan pengamatan kabar6.com, di koridor yang populis disebut Jalan Raya Ciputat itu ada sebanyak 13 titik patahan median jalan penghubung serta putaran arah atau U-Turn.

Hal itu dikhawatirkan dapat menambah angka kasus kecelakaan lalu lintas karena beberapa titik ditutup peralatan seadanya. Antara lain di depan perumahan Cirendeu Permai ditutup pakai road barrier plastik fibber; Sandratex ditutup pakai rantai besi.

“Tuh lihat, bahaya kan karena banyak motor yang nekat nerobos. Padahal mobil dan motor enggak ada yang mau pelan,” kata Eko Purwanto, warga RT 002 RW 06, Kelurahan Rempoa, sambil menunjuk ke arah pengemudi ojek online yang potong jalan dengan cara mengangkat rantai besi, Kamis (16/8/2018).

Berikutnya titik patahan median koridor jalan di depan kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta ditutup pakai galah bambu; Jalan Gunung Raya ditutup permanen pakai road barrier beton; komplek perumahan dosen UI dibuka total.

Depan ISCI atau showroom Kawasaki ditutup permanen pakai road barrier beton; jalan menuju Kertamukti ditutup pakai portal besi dan road barrier; kampus UIN Jakarta ditutup permanen pakai road barrier beton; RS UIN ditutup permanen pakai road barrier beton, rantai besi dan portal besi.

Kemudian di drpan Jalan Legoso sistem buka tutup dipasang galah bambu dan tali tambang; Mapolsek Ciputat ditutup permanen pakai road barrier dan tali tambang; Pusdiklat Kementerian Agama RI ditutup pakai rantai besi.**Baca Juga: Polsek Karawaci Ringkus Pengedar Sabu.

Penutupan patahan jalan yang menggunakan alat seadanya memudahkan pengguna jalan tidak disiplin sehingga membahayakan keselamatabln. Seperti yang terjadi di depan Jalan Legoso. Saat seorang pedagang rujak buah membuka tali rapia penutup jalan akhirnya diikuti kerumunan pengendara motor yang memotong jalur lintasan.

“Kemaren udah ngomong ke petugas Dishub, ada empat orang kemari. Saya bilang, kalau mau dibuka ya buka atau mau ditutup ya tutup sekalian,” tegas Eko.(yud)

Print Friendly, PDF & Email