oleh

Duh, Borjuis di Tangsel Kemplang Retribusi PBB

image_pdfimage_print

Kabar6-Tingkat kesadaran masyarakat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) khususnya kalangan menengah ke atas atau borjuis membayar retribusi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) masih tergolong rendah.

Fakta ini dilihat dari presentase realisasi hasil pencapaian angkanya sangat tinggi.

Dari data Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel, total tunggakan PBB warga perumahan elit di kawasan BSD City, Alam Sutera dan Bintaro Jaya. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai Rp45 miliar.

Nilai itu separuh dari total tunggakan PBB secara keseluruhan untuk tahun 2014 lalu yang mencapai Rp84 miliar. Diketahui, ketetapan nilai pajak di Kota Tangsel untuk tahun 2014 mencapai Rp242 miliar. Sedangkan realisasinya tercapai Rp159 miliar.

Totalnya, ada 400 ribu wajib pajak (WP) yang harus menyetorkan kewajibannya setiap tahun ke pemerintah daerah.

“Tunggakkan ini menjadi piutang kami (DPPKAD),” kata Kepala Bidang PBB dan Bea Perolehan Hak dan Bangunan (BPHTB) pada DPPKAD Kota Tangsel, Indri Sari Yuniandri ditemui di Cilenggang, Kecamatan Serpong, Selasa (31/3).

Secara keseluruhan, jumlah WP yang belum membayar pajak masuk dalam buku 1,2 dan 3 dengan nilai PBB yang harus disetorkan Rp100 ribu sampai 1 juta lebih banyak. **Baca juga: 70 Persen Industri di Tangsel Ilegal.

Namun jika berdasarkan nilai rupiah, WP dengan nilai setoran Rp2 sampai 5 juta nominalnya lebih banyak. **Baca juga: Tersangka Dugaan Korupsi Pesawat STPI Curug Tidak Ditahan.

“Jadi jumlahnya sedikit, tapi nominal kewajiban pajaknya yang besar. Ini masuk ke buku empat dan lima dengan nilai pembayaran dua sampai lebih dari lima juta rupiah. Mayoritas, warga di perumahan elit,” tandasnya.

Indri mengaku, banyak pemilik rumah mewah di kawasan elit semacam BSD, Alam Sutera dan Bintaro tidak menempati rumahnya atau hanya untuk investasi. Hal ini ditengarai menjadi penyebab wajib pajak perumahan elit tidak membayarkan kewajibannya.

“Inilah yang menjadi kendala. Saat didatangi, ternyata pemilik rumahnya tidak ada di tempat. Yang ada hanya pengurus rumahnya saja,” tambah Indri.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email