oleh

Dugaan UN Curang, ICW & Dewan Pendidikan Prihatin

image_pdfimage_print

Kabar6-Merebaknya indikasi kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN), mendapat sorotan serius dari Indonesian Corruption Watch (ICW).

Koordinator ICW, Ade Irawan bahkan mengindikasi, bahwa kecurangan dalam pelaksanaan UN merupakan kecurangan yang masive dan terstruktur.

“Kecurangan ini sudah melibatkan banyak pihak. UN bukan hanya soal kelulusan siswa saja. Tapi juga soal nilai dari sebuah sekolah dan kinerja dari Dinas Pendidikan diwilayah itu sendiri,” ujar Ade Irawan saat dihubungi Kabar6.com, Selasa (22/4/2014).

Menurut Ade, kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Nilai pendidikan selama 3 tahun, serta-merta akan menjadi berkurang. Itu karena sekolah dan guru hanya mengejar angka kelulusan dengan mengikuti nilai pelajaran yang akan di UN-kan.

“UN ini malah cuma me-reduksi mata pelajaran itu sendiri. Dan, meski siswa berhasil lulus, namun kredibilitasnya tidak mumpuni,” terang Ade.

Solusi yang tepat adalah, lanjut Ade, pihak Kementrian Pendidikan harus meniadakan UN, dan menyerahkan kelulusan kepada pihak sekolah masing-masing.

“Biar bagaimanapun, psikologis siswa, kemampuan dan lain sebagainya yang mengetahui pihak sekolah. Jangan sampai tiga tahun menggali ilmu, yang menentukan kelulusan justru di Senayan,” papar Ade.

Sementara, ketua Dewan pendidikan Kabupaten Tangerang, Enny Suhaeni mengaku prihatin dengan mencuatnya dugaan praktik kecurangan yang terjadi di SMA 6 Kabupaten Tangerang.

“Indikasi kebocoran memang ada. Hanya saja tidak signifikan. Dan, biar bagaimana pun, ini merupakan upaya yang sia-sia dari siswa yang menggunakan kunci jawaban ataupun tim kelulusan sekolah, kalaupun ada,” tegas Enny.

Terkait kecurangan, lanjut Enny, pihaknya akan melakukan pengecekan dan mendorong peningkatan kualitas dari semua lini. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan evaluasi kinerja kepala sekolah usai UN.

“Kita melakukan evaluasi kepala sekolah tentunya untuk meningkatkan kualiatas dari pendidik dan siswanya itu sendiri,” tegas Enny.

Seperti diketahui, dugaan kecurangan UN di SMA 6 Kabupaten Tangerang, diungkap salah seorang anggota tim Pengawas Independent Provinsi Banten, Chintya.

Kecurangan dilakukan siswa pada saat pelaksaan UN hari kedua, Selasa (15/4/2014), tepatnya saat diujikan mata pelajaran Matematika.

“Saya sendiri yang menemukan kecurangan itu. Siswa menggunakan kunci jawaban, dan lembar kunci jawaban itu langsung saya amankan dihadapan pengawas ruangan. Mungkin pengawas tidak melihat pelajar saat melakukan kecurangan,” tutur Chintya kepada Kabar6.com. **Baca juga: Pengawas Independent Tanggungjawab Soal UN curang di SMA 6.

Bukan hanya kunci jawaban, kata Chintya, praktik curang juga dilakukan siswa dengan alat telekomunikasi (handphone). “Saya juga menemukan pelajar menggunakan telepon genggam saat mengerjakan soal UN,” ujarnya.(Agm/bad/din)

Print Friendly, PDF & Email