Kabar6-Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang mengaku geram dengan mencuatnya dugaan kecurangan pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMA 6 Kabupaten Tangerang. “Bisa jadi kecurangan itu hanya sebagian kecil. Karena tidak tertutup kemungkinan kecurangan UN juga terjadi di sekolah lainnya,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Susilo Hartono saat dihubungi Kabar6.com, Minggu (20/4/2014).
Menurut Susilo, tingginya tuntutan sekolah dan Dinas Pendidikan (Dindik) atas target tingkat kelulusan siswa, bisa menjadi faktor terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan UN.
“Kalau angka ketidaklulusan tinggi, tentunya bukan cuma akan membuat malu sekolah, tapi juga pihak Dindik terkait. Hingga, kondisi itu bisa menjadi faktor pendorong terjadinya kecurangan UN secara terorganisir,” terang Susilo lagi.
Untuk itu, lanjut Susilo, pihaknya di Komisi II berencana mengklarifikasikan persoalan itu dengan memanggil SMA 6 dan Dinas Pendidikan terkait.
“Menjaga kemurnian pelaksanaan UN dari segala bentuk kecurangan kiranya juga menjadi tanggungjawab Dinas Pendidikan. Makanya, kita akan panggil pihak terkait itu guna mengklarifikasikan bagaimana kebocoran bisa terjadi,” ujarnya.
Diketahui, dugaan praktik kecurangan pelaksanaan UN di SMA 6 Kabupaten Tangerang, dipergoki oleh pengawas independen yang melakukan monitoring UN di sekolah tersebut. **Baca juga: Pemkab Tangerang Diminta Usut Dugaan UN Curang di SMA 6.
“Kami menemukan kecurangan yang dilakukan siswa, dengan menggunakan kertas kecil yang sudah terisi jawaban dari masing-masing soal,” terang seorang pengawas yang enggan disebutkan namanya kepada kabar6.com. **Baca juga: Diduga Ada Kecurangan UN di SMA 6 Kabupaten Tangerang.
Tidak hanya dilakukan penyitaan terhadap alat bukti, lanjut pengawas itu lagi, pihaknya juga menemukan adanya kekurangan kertas soal. “Langkah yang kami lakukan adalah dengan menyita alat bukti dan selanjutnya melaporkan hal itu ke Dinas Pendidikan Provinsi Banten,” terangnya.(agm/bad)
