oleh

Dua Kampung di Cilegon Krisis Air Bersih

image_pdfimage_print

Kabar6-Kemarau yang melanda Banten, mengakibatkan dua kampung di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, mulai mengalami krisis air bersih.

 

Dua kampung yang mengalami krisis air dimaksud masing-masing adalah, Kampung Lingkungan Tembulu dan Gunung Batur.

 

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga kini harus antre hingga berhari-hari di titik sumber air, yang berada cukup jauh dari lingkungan pemukiman warga.

 

Salah seorang warga, Bedi mengungkapkan, warga setempat terpaksa mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan satu hingga dua liter air bersih. Air tersebut, untuk memenuhi kebutuhan minum dan memasak warga.

 

“Lokasi sumber air lumayan curam dan gelap. Mau bagaimana lagi, daripada kami mati kehausan. Kebanyakan warga ngambil air itu sebelum subuh, karena kalau siang antre,” kata Bedi, Selasa (7//2015).

 

Sedikitnya 600 orang di dua kampung tersebut, harus bertahan hidup ditengah krisis air bersih yang melanda daerah mereka. Saat terdesak, warga terpaksa membeli air bersih dari PDAM dengan harga Rp 300 ribu per tanki.

 

“Sebenarnya saya nggak berani pakai air dari sumber air untuk minum, karena memang kurang bersih. Kalau lagi surut, warga disini terpaksa patungan untuk beli air,” ujarnya.

 

Sekretaris Kecamatan Pulomerak, Muhammad Hatta membenarkan kondisi kekeringan yang melanda dua kawasan tersebut. Menurut dia, kekeringan sudah mulai melanda Tembulu sejak Mei 2015 lalu. ** Baca juga: Ultah Ke 42, Yuli Zaki Iskandar Santuni 290 Yatim

 

“Kalau di Gunung Batur warga masih bisa mendapatkan air dari bawah. Kalau di Tembulun sudah sangat parah, benar-benar kering. Setiap kemarau seperti ini,” ujarnya.(van)

Print Friendly, PDF & Email