oleh

DPT dan Surat Panggilan Ganda Ditemukan di TPS 15 Panongan

image_pdfimage_print

Kabar6-Warga perumahan Graha Mitra Citra (GMC) Kelurahan/Kecamatan Panongan, memprotes kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang.

Hal ini, lantaran banyak ditemukannya Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda dan surat panggilan ganda yang tersebar di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayahnya.

Ketua TPS 15, perumahan GMC Panongan, Haludin mengatakan, pihaknya menyayangkan amburadulnya DPT yang dibuat KPU setempat.

Buktinya, dari 570 DPT yang tercatat di TPS 15 tersebut, sekitar 50 diantaranya ditemukan ganda.

“Saya heran dengan kinerja KPU ini. Masak banyak DPT ganda dan surat pangggilan ganda. Di TPS kami saja, ada sekitar 50 DPT dan surat panggilan ganda,” ungkap Haludin, kepada Kabar6.com Minggu (9/12/2012).

Parahnya lagi kata Haludin, ada beberapa nama warga yang sudah tercatat dan mendapatkan surat panggilan di TPS 14, kemudian namanya juga tercantum di TPS 15.

Salah satunya warga yang namanya ditemukan yakni, Engkos Kosasih. Nama ini memiliki kesamaan alamat dan umur, namun mendapatkan dua surat panggilan dengan nomor panggilan berbeda di TPS yang beda pula.

“Aneh, satu nama dengan alamat yang sama dapat dua surat panggilan di TPS berbeda. Dan, ada juga satu nama ganda di TPS yang sama,” tandasnya.

Selain persoalan DPT ganda lanjutnya, warga yang sduah meninggal dunia dan pindah alamat pun masih mendapatkan surat panggilan pencoblosan.

Senada diutarakan, Tamir, Ketua RT01/05, perumahan GMC Panongan, dirinya menyinggung buruknya kinerja lembaga penyelenggara Pemilukada tersebut. Dia menduga banyak permainan dalam penetapan data para pemilih.

“Kami melihat ada indikasi permainan oknum yang ada di KPU. Permainan mereka terlalu mencolok banget. Kalau dilihat, Pemilukada yang sekarang sangat buruk di banding sebelumnya,” ujarnya.

Ditambahkan Tamir, data yang digunakan KPU saat ini, diduga bukan data dari hasil sensus. Pasalnya, nama-nama yang terdaftar dalam DPT tersebut berbeda jauh dengan data hasil sensus.

“DPT ini banyak yang ngaco. Sepertinya anggota KPU ini gak ada yang kerja. Masak bisa banyak DPT ganda. Padahal, biaya penyelenggaraan Pemilukada yang dialokasikan pemerintah untuk KPU ini lumayan besar loh,” ketusnya.(din)

Print Friendly, PDF & Email