oleh

DPRD Tangsel Minta Sekolah Bebas dari Iklan Komersil

image_pdfimage_print

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel merespon positif dikeluarkannya Peraturan Wali Kota (Perwal) 32/2012 tentang Penyelenggaraan Reklame, yang melarang sekolah di Tangsel di pasangi iklan komersial. Untuk itu, dinas terkait diminta untuk segera melakukan penertiban.

Wakil Ketua DPRD Tangsel asal Fraksi Golkar Syihabudin Hasyim mengatakan, jika dalam aturan yang dikeluarkan Walikota tertuang ketentuan itu, maka Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangsel harus segera menghapuskan iklan tersebut dari sekolah.

“Kalau memang ada aturannya harusnya ditegakkan,” ucapnya, Kamis (3/1), kemarin.

Menurutnya, meskipun pihaknya tidak tahu persis apakah sudah ada sekolah di Tangsel yang dipasangi iklan komersil salah satu produk, tetap saja aturan soal penghapusan iklan komersil dari sekolah musti dijalankan.

“Saya belum lihat di lapangan seperti apa praktik pemasangan iklan itu, tapi kalau ada aturan harus dijalani,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dindik Kota Tangsel Mathodah menyatakan, pihaknya belum bisa mengambil tindakan atas keluarnya Perwal dimaksud. Khususnya yang berkaitan dengan Pasal 16, yang jelas-jelas mengatur soal larangan iklan komersil di sekolah.

“Nanti saya akan baca dulu Perwalnya. Kalau memag tidak boleh akan saya keluarkan edaran,” singkatnya.

Sebelumnya, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Tangsel berencana menertibkan keberadaan media iklan reklame branding di Tangsel yang semakin menjamur dan mudah ditemui, hingga ke sekolah di Tangsel.

“Reklame yang ongkosnya paling murah ini bakal ditertibkan oleh pemerintah daerah setempat karena dianggap banyak memberikan mudharat,” kata Bambang Nortjahyo, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) pada BP2T Tangsel.

Perlu diketahui, reklame branding adalah media iklan yang diselenggarakan dengan cara menempelkan stiker ukuran besar pada dinding, kaca bangunan atau mengecat bangunan menggunakan bahan cat tembok, cat minyak dan sejenisnya.

Reklame jenis branding banyak terlihat di jalan Raya Juanda, Ciputat, yang didominasi milik jaringan telekomunikasi. Iklan semisal juga banyak dijumpai di sekolah-sekolah di Tangsel. (Iqmar)

Belum Sepekan 2013, Harga Sembako di Tangsel Meroket

Kabar6–Memasuki awal tahun 2013, sembilan kebutuhan pokok (Sembako) mengakami kenaikan di sejumlah pasar tradisional yang tersebar di Kota Tangsel.

Kenaikan itu terjadi khususnya pada komoditi beras, gula pasir, daging sapi, daging ayam dan minyak curah.

Pantauan di Pasar Serpong, untuk komoditas beras, dibandingkan pekan lalu, harganya mengalami kenaikan antara Rp100 sampai Rp250 per kilogram. Seperti beras IR KW I yang bisanya dijual Rp8.725 per kilogram naik menjadi Rp9.000 per kilogram.

“Untuk KW II dan KW III juga naik, dari semula Rp8.400 menjadi rata-rata Rp8.800 per kilogram,” jelas Muslihin, pedagang beras di pasar tersebut.

Kenaikan harga beras ini juga terjadi di Pasar Ciputat dan Pasar Jombang. Kenaikannya pun hampir merata antara Rp100 sampai Rp250 per kilogram.

“Harga beras naik. Tapi tidak terlalu tinggi, paling tinggi kenaikannya Rp250 per kilogram. Kenaikan karena stoknya belum terkirim setelah tahun baru,” jelas Kurniawan, pemilik Toko Beras Makmur di Pasar Ciputat.

Pada komoditi daging sapi, masih bertahan diangka Rp90 ribu per kilogram. Harga itu mengalami kenaikan lagi dibanding sebelum tahun baru, sepekan lalu, dengan nilai jual antara Rp85 ribu per kilogram sampai Rp87 ribu per kilogram.

“Harga daging sapi naik. Keniakan cukup tinggi pada daging sapi impor sampai Rp5 ribu per kilogram,” jelas Sulaeman, penjual daging Pasar Ciputat.

Sementara itu, pada komoditi daging ayam dan telur, juga mengalam kenaikan. Meski hanya berkisar antara Rp2.000-Rp2.500 per kilogram, kenaikan itu cukup dikeluhkan pelanggan.

“Harga daging ayam juga naik. Banyak yang mengeluh, tapi kerena mereka (konsumen) butuh akhirnya membeli juga,” ucap Jajang, penjual Ayam di Ciputat.

Kasi Pengolahan Data dan Analisis Pasar pada Dinas Perindustrian dan Pergagangan (Disperindag) Kota Tangsel Edwin menjelaskan, kenaikan harga Sembako pekan ini disebabkan tersendatnya pasokan pasca tahun baru lalu.

Menurutnya, pada pekan mendatang, harga akan kembali normal seiring lancarnya kembali pasokan dari produsen. “Kenaikannnya masih normal,” imbuhnya.(Iqmar)

 

Print Friendly, PDF & Email