oleh

DPRD Minta PDAM TB Percepat Action Kerjasama Pihak Ketiga

image_pdfimage_print

Kabar6-DPRD Kota Tangerang meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng (TB) lebih inovatif dalam menyelesaikan keluhan warga terkait ketersediaan air bersih.

Pasalnya, selain dikawasan Kecamatan Neglasari, masih ada warga disejumlah titik kecamatan lain yang belum mendapatkan pasokan air bersih, seperti di Kecamatan Jatiuwung.

“Mengatasi minimnya ketersediaan air ini, PDAM harus bisa lebih inovatif dan bergerak cepat. Jangan menunggu lama,” ujar Ketua DPRD Kota Tangerang, Herry Rumawatine, Selasa (1/4/2014).

Sebernarnya, lanjut Herry, sudah ada kerjasama antara PDAM TB dengan pihak ketiga. Bahkan, nilai investasi yang disiapkan dalam kerjasama itu terbilang fantastis, mencapai Rp 1,3 triliun.

Untuk itu, pihaknya meminta agar kerjasama tersebut semestinya dipercepat, dalam rangka mengatasi penyediaan instalasi air ke pemukiman warga. “Jadi, jangan sampai MoU yang sudah dibuat tidak dijalankan,” tegas Herry.

Sementara itu, Kabag Humas dan Protokoler Kota Tangerang, Sugi Achmad Subagja mengatakan, Pemkot Tangerang menyerahkan sepenuhnya kepada PDAM terkait tindakan-tindakan yang dirasa perlu atas pengadaan instalasi air kepemukiman warga.

“Saya sudah dengar itu. Sepertinya camat setempat juga sudah berkoordinasi dengan pihak PDAM,” kata pria yang akrab disapa Ugi ini, seraya mengungkapkan, bahwa secara prinsip Pemkot Tangerang mendukung langkah yang dibutuhkan PDAM Tirta Benteng untuk merealisasikan sambungan air.

Plt Dirut PDAM Kota Tangerang Toni Wismantoro mengatakan, pihaknya menargetkan pada akhir tahun 2014 ini sambungan air ke beberapa kecamatan di Kota Tangerang sudah terealisasi. Salah satunya di Neglasari.

Hal ini dilakukan guna menjawab keluhan warga terkait ketiadaan air bersih. Hanya saja memang, Toni mengatakan pihaknya masih melakukan hitung-hitungan teknis soal ini.

“Target kami akhir tahun 2014 ini bisa terealisasi,” pungkasnya. **Baca juga: Warga Sekitar PDAM TB Kesulitan Air Bersih.

Sebelumnya, warga di Kecamatan Neglasari mengeluhkan ketiadaan pasokan air bersih ke kawasan tersebut. Warga pun terpaksa membeli air bersih jerigenan karena air tanah tidak layak lagi untuk makan dan minum. Kondisi ini sudah terjadi 10 tahun terakhir.(ges)

 

Print Friendly, PDF & Email