oleh

DPRD Kritik Disparbud Soal Landmark Selamat Datang Kota Wisata Pandeglang

image_pdfimage_print

Kabar6- Komisi IV DPRD Pandeglang, angkat bicara soal rendahnya kesadaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pandeglang, dalam melakukan pemeliharaan sarana penunjang wisata yakni “Landmark” Selamat Datang Kota Wisata Pandeglang.

Pasalnya, kondisi bangunan “Landmark” di sekitaran jembatan dua Goyang Ludah di Desa Curug Barang, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang dipenuhi rumput liar dan kumuh.

Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang, Habibi Arafat mengungkapkan, sarana penunjang bagi kemajuan destinasi wisata di Pandeglang itu harusnya dirawat dan dipelihara, supaya penataan kotanya terlihat bagus dan indah sehingga menjadi daya tarik wisata.

“Jika wisata di Pandeglang ingin maju, Disparbud harus peka terhadap kondisi sarana penunjang wisata. Seperti Landmark di Goyang Lidah itu, harus dipelihara agar memiliki daya tarik wisata,” ungkap Habibi.

Dirasa Habibi, pemeliharaan lebih mudah dari pada membangun. Selain itu kan biasanya ada juga anggaran untuk pemeliharaan. “Kan biasanya ada anggaran untuk pemeliharaan,” katanya.

Menurutnya, Pandeglang ini banyak objek wisata yang memiliki potensi yang cukup besar. Kemajuannya harus didongkrak demi kesejahteraan masyarakat Pandeglang itu sendiri, karena jika wisata di Pandeglang maju maka ekonomi masyarakat akan tumbuh.

“Dinas terkait harus mampu secara maksimal dalam mempromosikan wisata Pandeglang. Jangan samapi hal kecil saja terbengkalai seperti “Landmark” di Goyang Lidah itu, karena kalau di pelihara dan dirawat kan itu bisa menjadi daya tarik wisata,” ujarnya.

Politisi Golkar tersebut juga menyayangkan dengan kondisi “Landmark” Selamat Datang Kota Wisata Pandeglang tersebut yang saat ini sudah tertutup rumput dan disekitaran lokasinya terdapat banyak baliho.

Menurutnya, itu kan simbol bahwa Pandeglang memiliki banyak objek wisata dan sebagai sarana untuk menarik para wisatawan berbondong-bondong datang ke Pandeglang.

“Jika kondisi sarana itu terlihat kumuh dan tertutup rumput, bagaimana bisa menjadi daya tarik wisata. Maka dari itu saya harap Disparbud mampu melakukan penataan dan pemeliharaan terhadap sarana penunjang wisata itu,” pintanya.

**Baca juga: Ruminah, Satu dari Warga Miskin di Pandeglang Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Diberitakan sebelumnya, kondisi “Landmark” dengan tulisan Selamat Datang di Kota Wisata Pandeglang di Goyang Lidah, Desa Curug Barang, Kecamatan Cipeucang tersebut nyaris tak nampak lantaran tertutup rumput-rumput liar, sehingga kondisi Landmark tersebut terlihat kumuh.

“Bagaimana wisata Pandeglang mau maju, simbolnya saja tidak dilakukan pemeliharaan dengan baik oleh dinas terkaitnya,” ungkap salah seorang pengendara roda dua saat melintas di jalan Pandeglang-Labuan tepatnya di jembatan dua Goyang Lidah, kemarin.(aep)

Print Friendly, PDF & Email