oleh

Dokter Bedah Asal Tiongkok Mengaku Dipaksa Angkat Organ Vital Tahanan Politik yang Masih Hidup

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang dokter bedah di Tiongkok bernama Enver Tohti (58) memberi pengakuan yang sangat mengejutkan. Pria itu dipaksa mengangkat organ vital seperti hati dan ginjal seorang tahanan politik yang dieksekusi, yang saat itu masih dalam kondisi hidup.

Praktik mengerikan itu, melansir thesun, terjadi terhadap tahanan politik Uighur di Xinjiang. Dr Tohti menyampaikan pengalamannya itu di tengah dugaan berlanjutnya praktik penjualan organ tubuh tahanan politik Tiongkok di pasar gelap. Dr Tohti yang melarikan diri dari negaranya karena takut ancaman pembunuhan itu mengatakan, praktik tersebut terjadi pada 1995.

Atasan Dr Tohti meminta pria itu melakukan sesuatu yang liar, dan membawanya ke tempat operasi di pegunungan barat. Dr Tohti mengaku hanya satu dari ribuan petugas medis yang dipaksa melakukan pembedahan di luar keinginan mereka.

“Saya sangat takut karena mengira mereka akan menembak saya karena saya satu-satunya orang Uighur di tim itu dan tidak ada orang lain di sana kecuali sopir kami,” terang. ** Baca juga: Lahap Makan Rumput Tetangga, Dua Ekor Kambing di Meksiko Masuk Sel Tahanan

Setelah itu, Dr Tohti mendengar suara tembakan sebelum dihadapkan dengan setidaknya 10 mayat di sebuah mobil. Dia diberitahu kepala ahli bedah untuk memperhatikan satu orang yang ditembak, namun masih hidup.

Ketika operasi dimulai, pria itu masih berusaha melawan, dan jantungnya masih bekerja. “Tubuhnya berjuang melawan saya jadi saya berasumsi dia masih hidup karena jelas merasakan sakit,” ungkapnya.

Dr Tohti yang kini bekerja sebagai sopir taksi online ini menegaskan, insiden itu selalu terngiang di kepala dan ia tidak bisa melupakannya. Diketahui, Tiongkok merevisi undang-undang pada 2007 yang melarang praktik tersebut, namun para pengamat yakin praktik pengambilan organ terus berlanjut.

Hasil studi mengungkap 400 transplantasi dari tahanan yang meninggal terjadi di Tiongkok antara 2000 hingga 2017, melibatkan organ jantung, paru-paru, dan hati. Sebuah studi American Journal of Transplantation menunjukkan, ada kasus di mana pasien masih hidup saat organnya diambil.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email