oleh

DKPP Tangsel Klaim Dana Tangani Sampah Minim

image_pdfimage_print

Kabar6-Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengaku tidak sanggup bila harus membeli teknologi pengolah sampah seharga lebih dari Rp 1 triliun.

Apalagi, alat itu hanya bisa untuk mengolah sampah dengan volume 1.000 ton perhari. Sedangkan volume sampah yang masuk ke Cipeucang hanya sekitar 130 ton perhari.

“Kita tidak sanggup untuk membeli mesin pengolah sampah bertekhnologi tinggi dengan harga satu triliun,” kata Kepala Bidang Kebersihan DKPP Kota Tangsel, Yepi Suherman.

Ia mengaku, untuk sementara ini pihaknya memfasilitasi warga agar terlibat menanggulangi sampah, seperti membentuk bank sampah, sosialisasi 3R, dan sebagainya, DKPP tak punya cukup anggaran.

Anggaran untuk Bidang Kebersihan tahun ini hanya 30 miliar. Sebagian besar itu habis untuk membayar upah pekerja sampah, untuk perawatan kendaraan operasional, dan lain-lain. “Untuk fasilitasi warga kita belum sanggup,” kilahnya.

Menurut Yepi, anggaran yang diperlukan untuk menanggulangi sampah idealnya sebesar Rp 50 miliar. Dengan biaya yang cukup, ia yakin masalah sampah di Tangsel akan terselesaikan.

Sementara untuk permasalahan di TPST Cipeucang, Yepi yakin dalam waktu dekat ini sudah ada solusi untuk pengolahan sampah.

“Sudah ada beberapa pihak dari luar negeri yang menawarkan diri untuk mengolah sampah di Cipeucang. Kita tunggu saja perkembangannya,” kata dia. **Baca juga: Sulit Memindahkan TPST Dari Cipeucang.

Selain itu, saat ini pemerintah pusat juga tengah berencana membangun lahan TPST baru seluas 1,7 hektar yang juga berada di TPST Cipeucang. Saat ini lahan yang telah digunakan sebagai TPST seluas 2,4 hektar.(yud)

Print Friendly, PDF & Email