oleh

Divonis Positif HIV Saat Masih Anak-anak, Wanita Thailand Ini Tuntut Kementerian Kesehatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Malang benar nasib Suthida Saengsumat (20). Saat masih berusia belia, wanita asal Thailand ini, divonis menderita positif HIV oleh tenaga medis. Akibatnya, hidup Saengsumat hancur hingga bertahun-tahun.

Namun siapa sangka, ternyata vonis tersebut keliru. Karena itulah Saengsumat menuntut Kementerian Kesehatan setempat. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Melansir nextshark, semua ini berawal ketika ayah Saengsumat yang positif terkena HIV meninggal dunia, saat usia Saengsumat masih delapan tahun. Hal ini membuat pihak sekolah tempat Saengsumat belajar memaksa bocah tadi melakukan tes HIV karena tidak ingin penyakit ini menular pada murid-murid lainnya. Nah, tenaga medis yang melakukan tes ini memberi vonis Saengsumat positif HIV. Dan sejak saat itulah kehidupan Saengsumat langsung hancur.

Hasil tes tadi membuat orangtua murid dan guru di sekolah mengucilkan Saengsumat, dan memintanya keluar dari sekolah karena tidak ingin orang lain tertular oleh penyakit ini. Terpaksa, Saengsumat harus putus sekolah dan tidak bisa lagi mengenyam dunia pendidikan. Sementara Dinas Kesehatan setempat tidak mengambil tindakan apapun, misalnya dengan melakukan tes lagi untuk memastikan Saengsumat benar-benar positif HIV atau tidak. Mereka malah membiarkan bocah malang itu menderita.

Di usia 15 tahun, Saengsumat menikah hingga memiliki dua orang anak. Lantaran takut anaknya positif HIV, Saengsumat lantas membawa mereka untuk tes HIV di rumah sakit. Dari sinilah Saengsumat mendapatkan hasil yang benar-benar mengejutkan. Ya, keduanya anaknya negatif HIV. Karena penasaran, Saengsumat pun ikut melakukan tes pada dirinya sendiri. Dan hasilnya, ia negatif HIV. ** Baca juga: Bikin Mual, Ada ‘Anus Kucing’ dalam Makanan Kaleng

Meskipun lega karena terhindar dari HIV, Saengsumat tidak terima dengan nasibnya yang harus putus sekolah dan menjalani banyak penderitaan dalam beberapa tahun terakhir. Itulah yang membuat Saengsumat menuntut Kementerian Kesehatan yang telah keliru mendiagnosisnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email