oleh

Diperkosa Teman di Kampungnya, Remaja Asal Pakuhaji Lapor Polisi

image_pdfimage_print

Kabar6-Didampingi aktivis Peduli Perempuan Tangerang Utara dan orangtuanya, MR (19) asal Pakuhaji melaporkan kejadian perkosaan yang dialami ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Tangerang Kota, dengan nomor, LP/B/362/lV/2019/PMJ/Restro Tangerang Kota, Senin (15/4/2019) siang.

Insiden memalukan ini terjadi di rumah terduga pelaku berinisial SDT sekira pukul 19.00 WIB, September 2018 yang lalu.

“Saya masih ingat sampai sekarang kejadiannya, tidak menyangka dia tega melakukan perbuatan keji itu, biar dia ditangkap sama Polisi, makanya saya laporin, hati saya sudah sakit sekali dipaksa layanin sex sama dia,” kata korban.

Menurut MR, dirinya dipaksa melihat film porno dan melayani sex terduga pelaku SDT (20), saat situasi dan susana sepi didalam rumah terduga pelaku selama hampir dua jam lebih, dengan berkali-kali berbuatan kejinya terduga pelaku dilakukan terhadap korban dengan cara memaksa.

“Awalnya dia chat saya lewat whatsapps, saya disuruh main ke rumahnya, dengan alesan orangtuanya ingin ngobrol sama saya, setelah saya masuk pintu belakang dikunci semua sama dia lalu saya ditarik ke kamar sama dia,” terangnya.

MR mengaku sempat berontak saat terduga pelaku memaksa korban untuk melakukan hubungan intim di dalam kamar. Namun dirinya tidak berdaya dikarenakan kehabisan tenaga saat akan melakukan perlawanan kepada terduga tersebut.

“Tangan dia menarik kenceng ke dalam kamar, sampai tali baju saya putus, terus lampunya dimatiin, pelaku sempat saya tendang, tapi tetap saja dia paksa, akhirnya cuma bisa nangis dalam kamar,” ceritanya.

Lanjutnya, selang beberapa minggu korban mengandung, akan tetapi setelah mengetahui Bunga hamil, terduga pelaku tidak bertanggungjawab dengan kandungan tersebut, dari hasil apa yang dilakukannya terhadap korban.

“Sekitar satu bulan lebih saya periksa ternyata positif hamil enam minggu, dan dia minta gugurin kandungan, lantaran saya tidak mau, dirinya diajak ke Tangerang dipaksa minum cairan di botol, lalu perut saya sakit dan mengeluarkan darah,” ujarnya.

Ayah korban berinisial S mengungkapkan, dirinya baru mengetahui musibah yang terjadi terhadap putrinya, setelah beberapa hari mengalami sakit perut dan mengeluarkan darah dari alat kelaminnya.**Baca Juga: Polres Serang Tembak 2 Perampok Spesialis Minimarket.

“Dikira sakit perut biasa aja, saya kaget karena dari alat kelamin anak saya keluar darah, terus begitu saya lihat di HP-nya, ada sms dari terduga pelaku yang melarang anaknya untuk bilang ke saya,” ucapnya. (bam)

Print Friendly, PDF & Email