oleh

Dinkes Kabupaten Tangerang Imbau Warga Waspadai DBD

image_pdfimage_print

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mengimbau warga di wilayahnya untuk menjaga kesehatan saat musim hujan seperti saat ini. Karena, banyak penyakit yang bisa mengancam saat terjadi perubahan cuaca. Salah satunya adalah Demam Berdarah (DBD).

 

Demikian imbauan disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni, Kamis (17/12/2015).

 

“Kabupaten Tangerang ini memang endemis DBD. Perlu adanya penguatan pada sektor air. Seperti, pemberantasan induk-induk nyamuk dengan menggunakan bubuk abate,” ujarnya.

 

Pihaknya, kata Naniek, sudah menyiapkan tim pengawasan jentik nyamuk DBD di setiap kecamatan. Tim itu bertugas memeriksa ciri-ciri ataupun tempat yang diduga menjadi sarang nyamuk itu.

 

“Untuk masyarakat sendiri, mereka juga harus bisa mencegah penyebaran jentik nyamuk dengan menutup tampungan air atau memasak air sampai mendidih. Mereka juga harus cepat tanggap,” ungkapnya kepada kabar6.com.

 

Sementara itu, Kabid Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Ni Wayan Manik Kusmayoni, menjelaskan serangan virus yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti ini merupakan siklus tahunan yang terjadi setiap tiga tahun sekali.

 

“Biasanya terjadi pada puncak musim hujan atau tepatnya di Bulan Januari dan Februari. Pada bulan tersebut intensitas hujan sedang tinggi menyebabkan lingkungan dipenuhi dengan kelembaban. Hal ini yang sangat disukai oleh nyamuk-nyamuk tersebut dan memudahkannya untuk berkembang biak pada lokasi apapun,” paparnya.

 

Tak hanya penyebaran virus DBD namun, penyakit lainnya seperti diare, penyakit kulit, flu dan batuk. ** Baca juga: Bayi Dalam Tas Berlogo MPR Tercecer di Kota Tangerang

 

“Udara dingin bisa menurunkan daya tahan tubuh, apalagi kalau sering kehujanan. Makanya, rentan masuk penyakit. Untuk menjaga kekebalan tubuh sendiri di musim seperti ini, tentu dengan memperbanyak minum air putir, makan makanan yang tidak terkontaminasi binatang pembawa penyakit seperti lalat, berolahraga dan konsumsi vitamin atau buah-buahan,” pungkasnya.(shy)

Print Friendly, PDF & Email