oleh

Dinkes Cilegon Keluhkan Lambannya Pemeriksaan Sampel PCR di Kemenkes

image_pdfimage_print

Kabar6-Pengiriman sampel PCR ke Labkesda Banten dan Kemenkes RI dibatasi, semenjak kasus positif covid-19 terus menunjukkan kenaikan. Karenanya, banyak masyarakat yang diduga terpapar corona belum mendapatkan hasil pemeriksaannya.

Sampel probabel covid-19 yang diduga omicron dan sudah dikirim ke Laboratorium Kemenkes untuk diperiksa Whole Genome Sequencing (WGS), belum keluar hasilnya. Pemkot Cilegon mengaku belum tahu kapan hasilnya akan keluar.

Jika dilihat banyaknya tracing yang sudah dilakukan, dari setiap satu orang positif covid-19, Dinkes Kota Cilegon memeriksa setidaknya 30 orang yang diduga erat berinteraksi dengan pasien tersebut.

“Sampel tersebut ada di Labkesda, karena memang ada pembatasan untuk pemeriksaan baik di provinsi maupun di pusat (Laboratorium Kemenkes), akhirnya kita tiap hari kesana. Hari ini ke Provinsi 50 (sampel), besok ke pusat 80 (sampel), itu tiap hari (ngirim sampel),” kata Kepala Dinkes Kota Cilegon, Ratihr Purnamasari, di Puskesmas Cilegon, Kamis (10/02/2022).

Pembatasan pemeriksaan sampel covid-19, terutama untuk mengetahui varian omicron, karena terbatasnya tenaga kesehatan dan peralatan yang ada. Ditambah, seluruh sampel probabel omicron, masih diperiksa di Kemenkes.

“Karena mungkin dari kabupaten dan kota lain seluruh Indonesia (dikirim) kesana (Kemenkes), mungkin dengan petugas yang ada dan sebagainya perlu pembatasan,” terangnya.

Sampel PCR yang belum dikirim ke Labkesda Banten maupun Laboratorium Kemenkes, saat ini masih disimpan di Labkesda Kota Cilegon, nantinya sampel tersebut dikirim secara estafet setiap harinya.

Berdasarkan data dari Instagram (IG) resmi Dinkes Kota Cilegon per tanggal 08 Februari 2021, pasien positif covid-19 yang masih dirawat atau melakukan isolasi mandiri berjumlah 622 orang. Meninggal 308 orang dan sembuh 12.623 orang.

“(Sampel PCR) kita taruh di Labkesda, kita punya tempat, nanti tiap hari ngirim 50 dan 80. Kita sampai saat ini belum ada hasil omicron, ada nya probabel tadi. Probabel itu kita belum diperiksakan dengan WGS nya itu, jadi belum ada hasil,” jelasnya.

Menurut Kabiddokkes Polda Banten, Kombes Pol Agung Widodo, varian omicron di Banten sudah menjangkiti 27 orang, dimana hanya 3 orang yang masih mendapatkan perawatan medis, sisanya sudah dinyatakan sembuh. Pasien omicron berada di Kota Tangsel dan Kota Tangerang.

Kombes Pol Agung Widodo juga menyatakan, pemeriksaan sampel omicron masih terbatas dan baru bisa dilakukan di laboratorium Kemenkes.

**Baca juga: Senpi Model Pulpen Dikira Mainan, Peluru Tembus Perut Remaja di Cilegon

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Laboratoruimnya di Litbangkes Kemenkes, laboratorium nya memang terbatas dibanding laboratorium biasa, memang perlu pemeriksaan spesifik,” katanya, Kamis (10/02/2022).

Perlu diketahui Menkes Budi Gunadi Sadikin sempat menjanjikan meningkatkan pemeriksaan WGS hingga 10 persen dari seluruh kasus positif yang terjadi, sehingga pemeriksaannya akan lebih cepat. Hal itu dikatakannya pada Kamis, 16 Desember 2021 silam.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email