oleh

Dijual dengan Harga Fantastis, Rumah Abad ke-19 Tempat Pembunuhan Brutal

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah rumah yang pernah dihuni oleh Lizzi Borden, dan menjadi tempat pembunuhan brutal di abad ke-19, dijual dengan harga fantastis. Diketahui, di rumah itulah Andrew Borden, ayah Lizzi, dan ibu tirinya yang bernama Abby, dibunuh dengan menggunakan kapak pada 1892 silam.

Tidak tanggung-tanggung, melansir Smithsonianmag, rumah yang terkenal horor itu laku dengan harga jual sekira Rp28,1 miliar. Lizzi sendiri dituduh dan diadili atas pembunuhan ganda yang mengerikan, setelah mayat pasangan suami istri tadi ditemukan pada 4 Agustus 1892, di rumahnya yang berlokasi di Fall River, Massachusetts, Amerika Serikat (AS).

Andrew dan Abby ditemukan tewas dengan banyak pukulan fatal di bagian kepala, dan serangan di tubuh keduanya menggunakan kapak, di mana Andrew mendapat sebanyak 11 serangan dan Abby 19 serangan.

Meskipun Lizzie disebut bertengkar dengan ayah dan ibu tiri, serta dianggap oleh banyak orang bersalah, tidak ada bukti secara langsung yang menghubungkannya dengan kejahatan tersebut. Lizzi akhirnya dibebaskan, dan kasusnya tetap tidak terpecahkan.

Saat ini, rumah tersebut dibuka untuk umum sebagai ‘Lizzie Borden Bed and Breakfast/Museum’. Rumah itu masih dilengkapi dengan perabotan, dekorasi, dan memorabilia yang mengingatkan pada peristiwa suram dan seram lebih dari seabad yang lalu.

Namun Menurut daftar yang diposting oleh The Seyboth Team, sebuah agen real estat Massachusetts, pemilik rumah yang sekarang berencana pensiun dan menawarkan hunian tersebut.

Ciri yang tidak biasa dari rumah itu adalah tidak adanya lorong, kecuali untuk pergi ke lantai dua, di mana Andrew Borden sempat merombak rumah tersebut pada 1872.

“Seseorang harus melalui satu ruangan untuk pergi ke ruangan lain,” demikian tulis situs museum Lizzie Borden. ** Baca juga: Unik, Kumbang Purba Berusia 100 Juta Tahun Berbentuk Seperti Sikat

Nah, tata letak rumah tersebut merupakan salah satu detail yang membuat banyak orang pada saat itu mencurigai bahwa Lizzi adalah pembunuhnya. Menurut Cara Robertson, penulis The Trial of Lizzie Borden, Andrew terbunuh sekira satu setengah jam setelah Abby.

Saksi mata menggambarkan, seorang perempuan mirip Lizzi mencoba membeli asam prussic, racun mematikan, di toko obat lokal sehari sebelum pembunuhan.

Perempuan itu menjelaskan bahwa ia membelinya untuk merawat jubah kulit anjing laut. Namun apoteker tersebut menolak untuk menjualnya tanpa resep.

Lizzi juga dikatakan membakar gaun yang dikenakan ketika ia menemukan tubuh Andrew. Diduga, hal itu karena Lizzi secara tidak sengaja menodai gaun tadi dengan cat. Namun, juri tidak yakin dan akhirnya Lizzi dibebaskan.

Meski begitu, ketertarikan publik dengan kisah Lizzi Borden masih ada hingga saat ini.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email