oleh

Dijatuhi Hukuman Mati, Wanita AS ini Bedah Perut Wanita Hamil untuk Curi Bayinya

image_pdfimage_print

Kabar6-Pengadilan di Amerika Serikat (AS) menjatuhi hukuman mati kepada Taylor Rene Parker (29), setelah dinyatakan bersalah karena membedah perut ibu hamil, Reagan Michelle Simmons-Hancock (21), lalu mencuri bayinya.

Parker yang yang dijuluki sebagai ‘perampok rahim’ ini, melansir People, telah secara brutal membunuh Simmons-Hancock di rumahnya kawasan New Boston pada Oktober 2020, dan mencuri bayi perempuan korban. Belakangan diketahui, bayi tersebut telah meninggal dunia.

Hakim membutuhkan waktu kurang dari dua jam untuk memutuskan hukuman mati bagi Parker, disebut oleh ibunda Simmons-Hancock, Jessica Brooks, sebagai ‘setan daging yang jahat’.

“Bayi (putri) saya masih hidup dan masih berjuang untuk bayinya ketika Anda merobeknya dan merobek bayinya dari perutnya,” kata Brooks. ** Baca juga: Ukiran pada Sisir Gading Kuno Jadi Kalimat Tertua yang Ditulis dalam Alfabet Pertama

Saat beraksi, Parker menghancurkan kepala Simmons-Hancock menggunakan palu dan menikamnya lebih dari 100 kali. Wanita itu kemudian memotong bayi dari rahim korban dengan pisau bedah, lalu membawa lari bayi tersebut.

Parker memalsukan kehamilannya sendiri selama lebih dari 10 bulan setelah melakukan riset online. Dia juga melihat beberapa video yang menawarkan saran untuk melahirkan bayi pada usia 35 minggu, yaitu umur kandungan Simmons-Hancock saat diserang secara sadis.

Parker mengenal Simmons-Hancock melalui media sosial dan membujuknya untuk bertemu. Parker menyamar sebagai wanita hamil pada minggu-minggu awal menjelang pembunuhan. Dia bahkan memalsukan ultrasound, membual di media sosial bahwa dia hamil dan mengatakan dia telah mengungkapkan jenis kelamin untuk bayinya.

Parker, yang tidak bisa memiliki anak setelah histerektomi (pengangkatan rahim), berbohong kepada sang kekasih perihal kehamilannya agar mereka terus tinggal bersama.

“Dalam dua minggu terakhir, buktinya tidak pernah lebih jelas. Dia pembohong, manipulator, dan sekarang dia akan bertanggung jawab untuk itu,” kata Lauren Richards, Asisten Jaksa, merinci trik tipuan kehamilan yang dibuat terdakwa.

Richards juga mengatakan, hakim harus memperhitungkan bagaimana terdakwa memukul kepala korban setidaknya lima kali dengan kekuatan besar. “Rasa sakit yang dirasakan Simmons-Hancock ketika Parker mulai memotong perutnya, pinggul ke pinggul…tak terlukiskan,” tambah Richards.

Sementara itu, pembelaan Parker berargumen bahwa bayi perempuan tersebut tidak pernah hidup dan meminta agar tuduhan penculikan bayi dibatalkan terhadapnya. Pembelaan itu akan mengakibatkan tuduhan pembunuhan besar-besaran diturunkan menjadi pembunuhan.

“Itulah sebabnya dalam pernyataan pembuka kami menghabiskan begitu banyak waktu untuk definisi. Anda tidak dapat menculik orang yang belum dilahirkan hidup,” terang Jeff Harrelson, pengacara terdakwa dalam argumen penutupnya kepada hakim.

Namun, jaksa tidak setuju dan mengatakan bayi perempuan itu memiliki detak jantung ketika dia lahir setelah beberapa profesional medis bersaksi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email