1

Didampingi Amir Hamzah di Pilbup Lebak, Hasbi Jayabaya Tak Khawatir Elektabilitas Turun

Kabar6-Bakal Calon Bupati Lebak Hasbi Jayabaya bakal didampingi Amir Hamzah untuk ‘bertarung’ di pemilihan bupati dan wakil bupati Lebak pada 27 November 2024.

Nama Amir Hamzah untuk mendampingi Hasbi diumumkan mantan bupati Lebak dua periode yang tak lain adalah ayah dari Hasbi, yakni Mulyadi Jayabaya atau yang akrab dikenal JB.

Sebelumnya, Hasbi justru digadang-gadang bakal berpasangan dengan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Lebak Hari Setiono. Foto Hasbi-Hari bahkan sudah ramai beredar baik di media sosial maupun branding mobil.

**Baca Juga: Golkar Belum Tentukan Usung Calon Gubernur Banten dan Bupati Tangerang

Hasbi mengatakan, perubahan-perubahan tersebut merupakan hal yang wajar dalam politik.

“Perubahan dalam sebuah keputusan politik termasuk hal yang wajar, dan saya rasa sebelum pendaftaran dilakukan masih bisa berubah,” kata Hasbi ditemui di Ponpes Mabdaul Hidayah, Rangkasbitung, Rabu (7/8/2024).

Hasbi mengaku tidak masalah siapapun pendampingnya, baik dengan Hari Setiono maupun Amir Hamzah. Namun akan lebih ideal menurutnya jika pendampingnya punya satu visi dan misi sehingga program-program yang nantinya dijalankan bisa optimal

“Dengan siapapun cocok-cocok saja, tapi lebih baik punya visi misi yang sama karena ini kan untuk kemaslahatan masyarakat Lebak dan bagaimana kita bisa mengoptimalkan anggaran daerah supaya program bisa menyentuh masyarakat,” tutur Hasbi.

Ditanya soal Amir yang merupakan mantan terpidana kasus korupsi terkait kasus suap perkara sengketa Pilkada Lebak 2013 di Mahkamah Konstitusi (MK), Hasbi mengatakan, sesuai undang-undang Amir diperbolehkan mengikuti kontestasi Pilkada.

“Beliau sudah menjalani hukuman dan oleh undang-undang diperbolehkan maju sebagai calon wakil bupati. Memang akan bersinggungan dengan normal sosial dan lainnya, tapi saya rasa itu politis ya,” ucap Hasbi.

Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan ini juga mengaku tidak khawatir elektabilitasnya akan merosot memilih calon wakil yang pernah dihukum karena terbukti melakukan praktik korupsi.

“Insya Allah saya pribadi tetap yakin, dan kembali ya saya mengingatkan kalau semua masih dinamis, komunikasi dengan teman-teman parpol masih terus dilakukan,” katanya.

Untuk diketahui pada 8 Juli 2024, Lembaga Survei Paradigma Indonesia merilis hasil survei yang telah mereka lakukan terhadap para bakal calon bupati Lebak.

Survei dilakukan pada tanggal 25-30 Juni 2024 dengan 13 nama bakal calon yang muncul, salah satunya tentu Hasbi Jayabaya. Hasilnya, elektabilitas Hasbi tertinggi dibandingkan bakal calon lainnya, yakni 24,5%.

Di bawah Hasbi KH Saepudin Asy Syadzili di angka 8%, kemudian Faizal Hermiansyah 3,4%, lalu Sanuji Pentamarta 3,2%, Dede Supriyadi Arief 2,3%, H. Suparman 1,6%, Iti Octavia Jayabaya 1,1%, Ade Hidayat 0,7%, H. Efu Saefullah 0,5%, Siti Neng Juleha 0,2%, Junaedi Ibnu Jarta 0,2%, Oong Syahroni 0,2%, Agil Zulfikar 0,2.

“Meski Hasbi masih tertinggi, belum bisa dibilang dominan karena swing voters masih 53,9 persen,” kata Direktur Paradigma Indonesia, Zulfian Hanif saat konferensi pers di Horison Rahaya Resort, Kabupaten Lebak, Senin (8/7/2024).

Zulfian menyebut, tingginya tingkat keterkenalan Hasbi justru tidak berbanding lurus dengan elektoralnya yang masih di bawah 50 persen.

“Artinya Hasbi sendiri belum cukup kuat dan layak bisa menjadi pemenang.

Sementara keterkenalan sudah menjulang tinggi, tetapi elektoralnya masih di bawah 50 persen. Semua calon masih harus bekerja keras untuk memenangkan hati pemilih masyarakat Lebak,” ujarnya.

Selain itu, pemilih yang telah memiliki pilihan pada Pilkada Kabupaten Lebak dan masih berpotensi berubah tercatat hampir 70 persen.

“Alasan perubahan didominasi oleh masih menunggu program dari masing-masing calon,” terang Zulfian.(Nda)