oleh

Di Lebak, 36 Ribu KPM Program Sembako Dinonaktifkan

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebanyak 36 ribu keluarga di Kabupaten Lebak tidak lagi terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) Program Sembako atau semula bernama bantuan pangan non tunai (BPNT).

Pengurangan jumlah KPM Program Sembako dari sebelumnya 107.894 keluarga setelah Pusdatin Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan validasi data KPM.

“Bukan hanya di kita, tetapi dilakukan juga di daerah lain. Pengurangannya tidak merata di setiap desa dan kecamatan, tergantung input data DTKS oleh desa masing-masing,” kata Kabid Linjamsos Dinsos Lebak Endin Toharudin kepada Kabar6.com, di Rangkasbitung, Senin (11/1/2021).

“Desa yang input DTKS melalui SIKS-NG kemungkinan kecil pengurangan penerimanya karena data program bansos bersumber dari DTKS melalui SIKS-NG,” tambahnya.

Penonaktifan KPM dilakukan oleh Kemensos dengan alasan berbagai hal. Mulai dari data yang invalid dengan kependudukan dan catatan sipil (Capil), validasi DTKS, NIK ganda dan tidak ditemukan.

**Baca juga: Mantan Ketum HMI Jadi Penumpang Sriwijaya Air, 23 Januari Direncanakan Hadir sebagai Pemateri di Lebak.

“Jadi KPM terdelet karena NIK nya tidak valid dan tidak online. Terkait penghapusan ini Kemensos memang tidak pernah disosialisasikan,” ujarnya.

Ke depan, pemerintah desa diharapkan, tak hanya sekedar menambah namun benar-benar dapat memperbaharui DTKS.

“Yang sudah meninggal dihapus, yang pindah dikeluarkan, yang tidak miskin dicoret. Jadi bukan saja menambah tapi juga diperbarui. Nah, untuk KPM yang terhapus karena validasi Kemensos bisa diusulkan lagi dengan perbaikan data DTKS oleh operator desa,” kata Endin.(Nda)

 

Print Friendly, PDF & Email