oleh

Di Jepang, Cari Jodoh Bisa Lewat Vending Machine

image_pdfimage_print

Kabar6-Sejumlah vending machine (mesin penjual otomatis) di lingkungan Kamata, Tokyo, Jepang, sukses mencuri perhatian banyak orang. Vending machine tersebut berada di tepi jalan dengan loker yang dioperasikan memakai koin.

Awalnya, deretan vending machine itu terlihat menawarkan minuman kaleng dengan harga sekira Rp6 ribu. Nah, di belakang vending machine ternyata ada mesin lain yang tidak biasa.

Kotak pajangan produk diisi dengan kaleng, tetapi vending machine tersebut tidak berisi minuman. Sebaliknya, melansir Soranews24, Anda dapat membeli produk yang sebagai salah satu cara untuk mencari jodoh. Kaleng merah muda mewakili wanita yang mencari persahabatan, sedangkan untuk kaleng krem mewakili ​​​​pria. Masing-masing dengan usia individu tertulis di atasnya.

Vending machine tersebut dikelola oleh Matching Advisor Press, yang juga menggunakan akronim MAP. Pengelola itu adalah layanan perjodohan bagi para jomblo yang aktif mencari hubungan serius, diharapkan akan mengarah pada pernikahan. Dalam bahasa Jepang sendiri dikenal dengan sebutan ‘konkatsu’.

Masing-masing tarif dari jasa perjodohan itu seharga sekira Rp370 ribu. Namun, hal tersebut tidak selalu menjamin Anda berkencan atau memiliki pasangan, lho. ** Baca juga: Bayi Lahir Prematur yang Telah Dinyatakan Meninggal Dunia Oleh Dokter Tiba-tiba Bangun Saat akan Dimakamkan

Sebaliknya, yang dibeli adalah voucher untuk wawancara satu jam dan sesi saran dengan penasihat MAP yang namanya juga tertulis di kaleng. Ini seolah-olah untuk melihat apakah Anda cocok untuk lajang dari pembelian itu.

Jika ‘Ya’, maka MAP akan mengatur kencan makan malam selama tiga jam untuk Anda berdua. Ini ditambah dengan biaya layanan sebesar sekira Rp1,1 juta dan biaya makanan serta minuman terkait yang harus Anda bayar.

Namun beberapa detail yang samar, misalnya, pesan di bagian luar kaleng diutarakan seolah-olah penasihat MAP yang berbicara kepada Anda, seperti “Saya adalah penasihat Ishikawa. Ada seorang wanita berusia 27 tahun yang ingin menikah. Tidakkah Anda akan bertemu dengannya? Saya akan menasihati Anda.”

Pada plakat di bagian bawah mesin menunjukkan foto seorang wanita dengan nama yang tercantum (semua nama penasihat di kaleng adalah nama keluarga), bersama dengan ‘Nomor ponsel saya ada di belakang foto saya. Tolong hubungi saya’.

Tidak jelas apakah ‘wawancara’ itu adalah sesi konseling dengan penasihat MAP saja, percakapan telepon langsung antara pembeli kaleng dan lajang lainnya, atau semacam pertemuan tiga orang antara pembeli, penasihat, dan orang yang diwakili oleh kaleng.

Dan tidak jelas apakah MAP, jika Anda tidak cocok dengan orang dari kaleng, akan membantu Anda menemukan klien lain yang mungkin lebih cocok dengan Anda, atau apakah itu memerlukan biaya tambahan.

Untuk biaya tambahan, papan tanda mesin penjual otomatis perjodohan juga menyebut jika Anda dan orang tersebut akhirnya jatuh cinta dan menikah, maka akan diminta untuk membayar tambahan sekira Rp37 juta kepada MAP sebagai ‘pembayaran penghargaan pernikahan yang berhasil’, meskipun bagaimana perusahaan mengonfirmasi pernikahan atau memberlakukannya tidak diketahui.

Mesin dihidupkan dan setiap kaleng ditandai telah terjual. Namun sebuah tanda di dalam etalase kaleng mengatakan bahwa MAP tidak akan mulai beroperasi hingga 1 Maret 2022 mendatang.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email