oleh

Di Jepang Ada Jamur Raksasa Sepanjang 1,7 Meter

image_pdfimage_print

Kabar6-Jamur beracun yang biasanya banyak di selatan, kini menyebar ke daerah Kanto, Tokyo dan sekitarnya. Penyebaran ini akibat terbawa angin topan, merupakan bagian dari perubahan cuaca serta banyaknya bencana yang melanda Jepang.

“Perubahan cuaca tahun ini banyak mengubah penyebaran lokasi jamur dari selatan ke daerah Kanto dan tidak sedikit jamur beracun juga bertebaran di Kanto saat ini,” jelas Kazuo Otsuki, ahli jamur Jepang.

Perubahan cuaca itu, melansir MSN, memunculkan jamur raksasa Nioushimeji yang memiliki panjang 1,7 meter. Jamur ini ditemukan di Kota Joso Perfektur Ibaraki dan Kota Hidaka Saitama. Sayangnya, jamur tersebut tidak enak untuk dikonsumsi. “Banyak jamur baru bermunculan termasuk jamr raksasa 1,7 meter ini, rasanya baru pertama kali muncul di Jepang,” kata Kazuo.

Penduduk setempat tak pernah melihat jamur raksasa Nioushimeji, dan baru tahun ini muncul, sehingga sangat mengagetkan lantaran bentuknya yang sangat besar.

Sementara sebuah taman di Perfektur Kanagawa banyak tumbuh jamur merah, Kaentake, yang sangat berbahaya. Apabila jamur Kaentake dipegang, maka kulit tangan akan mengelupas, dan jika termakan ada kemungkinan meninggal dunia.

Karena itulah, beberapa tempat di taman di Perfektur Kanagawa kini diberikan pembatas agar tidak dimasuki. Hal yang langka terjadi adalah munculnya jamur Urabenihoteishimeji yang bisa dimakan. Kemudian ada jamur Kusaurabenitake yang bentuknya lebih kecil namun memiliki rupa yang mirip sekali, dan beracun.

Belakangan ini, semakin banyak orang membawa jamur ke Institut Penelitian Kinjin (Keluarga Furugun di Kota Tottori) dari Pusat Jamur Jepang untuk menilai apakah jamur liar yang diambil dari gunung dapat dikonsumsi.

Menurut Shuji Ushijima (38), kepala peneliti pusat yang sedang meneliti klasifikasi jamur liar, terjadinya perubahan jamur tergantung pada hujan dan suhu tahun.

Ada lebih dari 110 orang yang mengunjungi Pusat Penilaian sejak paruh kedua September. “Ada beberapa jamur langka dan spesies yang tidak diketahui saat ini,” kata Ushijima. ** Baca juga: Setelah ‘Bersarang’ Selama 18 Tahun, Dokter Berhasil Keluarkan Ganja dari Hidung Seorang Pria

Namun Ushijima mengingatkan, sebuah takhayul bahwa jamur beracun dapat dimakan ketika direbus dengan terong, atau jika diasinkan, racunnya keluar. “Jangan makan dengan keputusan Anda sendiri, hati-hati banyak jamur beracun saat ini,” tegas Ushijima.

Keracunan yang akan terjadi bukan hanya diare dan muntah-muntah, orang pun bisa meninggal dunia akibat jamur beracun tersebut, termasuk kulit tubuh yang mengelupas.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email