oleh

Dewan Tangsel Emoh Disebut Legislasi Mandul

image_pdfimage_print

Kabar6-Produktivitas kerja Wakil Rakyat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) secara umum cenderung masih jauh dari indikator memuaskan.

 

Faktanya, meski telah memasuki semester kedua tahun anggran 2015 ini, produk legislasi yang berhasil dirampungkan baru ada tiga. Itu pun semuanya usulan dari Lembaga Eksekutif.

 

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel, M Ramlie, mengungkapkan ada 12 rancangan peraturan daerah (Raperda) yang diproyeksikan disahkan tahun ini.

 

Meski baru ada tiga payung hukum yang diketuk palu, ia optimis proyeksi target tersebut bisa terealisasi.

 

“Apanya yang mandul? Loh soal Raperda baru saja kami sahkan ada tiga, masa mandul. Jangan gitulah,” ungkapnya ditemui wartawan usai memimpin rapat paripurna di Puspiptek, Kecamatan Setu, Senin (3/8/2015).

 

Ketiga produk hukum yang telah disahkan itu antara lain Raperda Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

 

Dilanjutkan usulan pengesahan draft Raperda tentang Perikanan dan Raperda tentang Manajemen Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran.

 

Sementara yang ditolak adalah Raperda Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Bangunan Gedung.

 

Padahal, para Wakil Rakyat di Parlemen Kota Tangsel punya banyak pekerjaan rumah untuk mengesahkan produk hukum lainnya.

 

Program legislasi itu antara lain draft Raperda tentang Pemekaran dan Penggabungan Kelurahan yang diusulkan oleh Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Tangsel.

 

Penentuan Kawasan Bebas Asap Rokok milik Dinas Kesehatan. Kemudian program legislasi penyusunan dan pengesahan Raperda tentang Perpustakaan Daerah.

 

Tapi dari sejumlah Raperda di atas, masih belum jelas kepastiannya kapan bisa resmi diberlakukan bagi para pemangku kepentingan di Kota Tangsel. ** Baca juga: Kemarau, Tambak Ikan di Tangerang Panen Lebih Awal

 

“Apa pun itu, kami sampaikan bahwa tangung jawab ada pada era sekarang meski itu dirancang oleh dewan lama. Ini soal tangung jawab tentang peralihan kepemimpinan, jadi tidak ada cerita kami kurang produktif,” kilahnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email