oleh

Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang: Belajar Tatap Muka Belum Aman

image_pdfimage_print

Kabar6 – Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang menilai jika sistem pembelajaran di wilayah Kabupaten Tangerang harus tetap daring, karena masih belum sepenuhnya zona hijau.

Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang,  yang juga salah satu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Syeck Yusuf (Unis), Eny Suhaeny mengatakan, bahwa Kabupaten Tangerang belum sepenuhnya zona hijau. Maka dari itu, kata Eny, pembelajaran secara online masih tetap diberlakukan.

” Pertama PSBB kan diperpanjang lagi, dibeberapa wilayah itu kan masi zona merah. Konsep zona hijau yang ada di Kabupaten Tangerang itu sebenarnya, hanya untuk menjelaskan, kepada masyarakat luas bahwa Kabupaten Tangerang itu sudah aman, ” kata Eny Suhaeny kepada wartawan, Senin (27/7/2020).

Menurut Eny, belum diberlakukannya pembelajaran secara langsung, merupakan bentuk kewaspadaan Pemerintah Kabupaten Tangerang terhadap penyebaran virus corona di tingkat pendidikan.

” Ini sebagai bentuk kewaspadaan, jadi sopnya tetap harus tetap dipatuhi, jadi zona hijaunya benar-benar hijau. Jadi pembelajaran tetap secara online baiknya, ” katanya.

Selain itu, dia juga menyinggung agar pemerintah memperhatikan,  masyarajat yang mngeluhkan sistem pembelajaran secara online. Pasalnya, tidak semua masyarakat memiliki perekonomian yang sama dan tidak semua masyarakat memiliki smartphone.

” Tetapi pemerintaj juga jangan cuma gemcar mengatakan belajar daring. Tetapi hatus memperhatikan mereka yang mengeluhkan belajar online, karena belajar online itu biayanya cukup mahal untuk beli paket, ” katanya.

**Baca juga: Janda Tua di Sepatan Timur Harapkan Bansos Covid-19.

Seharusnya, lanjut Eny pemerintah menyediakan atau mensubsidi paket internet khusus pelajar. Agar, para orang tua murid tidak terbebani perekonomiannya, ditambah saat ini ekonomi sedang lesu akibat wabah virus corona.

” Jadi Pemerintah juga harus memfasilitasi, kuotanya, alat-alat nya juga. Karen tidak semua masyarakat memiliki, apalagi warha yang ada di pelosok kampung, “pungkasnya. (Vee)

Print Friendly, PDF & Email