oleh

Dewan Kaget Tinjau Lahan Milik Pengembang Suvarna Sutera di Tangerang

image_pdfimage_print

Kabar6-DPRD Kabupaten Tangerang bersama pejabat organisasi perangkat daerah terkait tinjau lahan kawasan pengembang Suvarna Sutera, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tinjauan menyusul adanya dampak terhadap lingkungan warga sekitar.

Warga di Desa Wana Kerta mengeluhkan pemukiman serta area persawahan terendam banjir akibat buruknya sistem irigasi yang dibuat PT Delta Mega Persada.

“Ini dalam rangka mindak lanjuti pengaduan dari masyarakat NGO yang sudah hampir 2 bulan yang lalu ya,” kata Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Kholid Ismail, dikutip Sabtu (20/8/2022).

Ia menyatakan, dirinya sempat merasa terkejut setelah melihat langsung ternyata masih menginventarisir mana saja yang memang menjadi substansi pengaduan masyarakat. Pemerintah harus melihat persoalan secara objektif.

Ia menyatakan, faktual di lapangan ada beberapa hal yang termasuk krosing jalan maupum ketaatan terhadap dokumen Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL). Itu yang sedang dikaji.

Kholil bilang, karena memang bagaimanapun juga sebelum pihak pengembang melakukan kegiatan disebut dengan ranah awal, ranah awal itu existing dari jalan polusi jalan, polusi irigasi yang berdampak.

“Kita harus menilai dampak secara sosialnya seperti apa, dampak secara ekonominya seperti apa, dan kita baru saja beberapa objek termasuk situ atau Danau yang cukup kaget dan ternyata sudah dinormalisasi meskipun itu ada dasar merka untuk melakukan normalisasi sungai,” terangnya.

“Tapi ada beberapa dampak mengenai keluarganya yang menonjol, ya nanti kita lihat dulu rekom yang dimohon oleh pihak developer kepada dirjen PU kemudian ini menjadi acuan mereka untuk melakukan normalisasi,” lanjutnya.

Kholid menjelaskan, dari 8 ribu hektar berkurang menjadi 3 ribu hektar dinormalisasi oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. Otomatis debit air dalam kapasitas yang cukup besar sehingga menyempit, sehingga luapan air yang menjadi penyebab warga sekitar Suvarna Sutra menjadi kebanjiran.

“Masih harus kita undang lagi dinas terkait, dinas teknis agar ingin tau sejauh mana kajian mereka,” ungkapnya.

**Baca juga: Buruh di Kronjo Tangerang Cekoki Minuman Rudapaksa ABG

Rencana kegiatan dari 3 ribu hektar sampai 9.900 hektar pihak pengembang lakukan aktivitas, kemudahan ketersediaan sarana pembuangan baik tandon maupun yang menggunakan Fasilitas negara yaitu situ sebagai sarana pembuangan itu masih kurang, sehingga ada beberapa teknis yang di lihat apakah tadi itu dia menggunakan resefol air atau respon air atau tidak.

“Kita akan minta kepada pihak yang bersangkutan untuk di lakukan pertemanan kembali atau di diskusikan kembali, dengan pihak pengembang, dengan dinas teknis dan termasuk dengan pihak Suvarna Sutra agar kita jelas informasi, baik dari terkiat dengan bencana yang sudah di berikan atau kebijakan pihak PWS kepada Suvarna Sutra,” tukasnya. (Rez)

Print Friendly, PDF & Email