oleh

Deteksi Dini Penyakit Rematik

image_pdfimage_print

Kabar6-Keluhan nyeri sendi merupakan gejala yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat umumnya menganggap bahwa penyakit rematik merupakan penyakit yang tidak berbahaya.

 

Padahal jika tidak segera diobati, rematik bisa menimbulkan gangguan permanen. Gangguan ini bisa ringan, seperti kaku dan bengkak pada sendi. Bila lanjut dapat terjadi cacat permanen seperti bengkak sendi dan kelumpuhan.

 

Menurut dr. Sandra Sinthya Langow SpPD-KR, Internist Rheumatologist Siloam Hospital Village, ada lebih dari seribu penyebab rematik.

 

“Penyakit rematik dapat disebabkan oleh lebih dari 100 jenis penyakit. Biasanya orang awam menganggap rematik hanya satu penyakit saja. Padahal masing-masing penyakit rematik memiliki sebab yang berbeda-beda, dan cara pengobatannya juga berbeda,” urainya.

 

Ditambahkan, beberapa penyakit rematik luar sendi cukup berespon baik dengan obat penghilang sakit dan suntikan pada jaringan lunak. Penyakit ini seperti trigger finger (nyeri dan kaku pada jari tangan), faciitis plantaris (radang pada telapak kaki) atau radang pada jaringan lunak di bahu.

 

Sebaliknya, ada penyakit rematik tertentu yang membutuhkan obat khusus untuk mencegah bengkok sendi, misalnya pada kasus rheumatoid artritis.

 

“Segeralah berkonsultasi dengan Rheumatologist apabila menemukan gejala nyeri pada lebih dari 2 sendi di seluruh tubuh terutama pada jari-jari tangan dan pergelangan tangan, tetapi juga dapat mengenai bahu, siku, lutut dan jari-jari kaki. Bengkak pada persendian tersebut, dan kaku di pagi hari yang berlangsung lebih dari satu jam,” ujar dr. Sandra.

 

Selain rheumatoid artritis, nyeri pada persendian dapat juga menjadi gejala awal dari Lupus, yang juga merupakan suatu penyakit autoimun (penyakit akibat serangan sistem daya tahan tubuh).

 

Penyakit ini sering disebut sebagai penyakit seribu wajah, karena gejalanya yang beranekaragam. Lupus dapat diawali dengan keluhan nyeri sendi kemudian diikuti dengan gejala lain, seperti keluhan pada sendi yang menetap disertai dengan gejala-gejala seperti rambut rontok, sariawan berulang, dan bercak kupu-kupu di wajah.

 

“Sama seperti penyakit rematik yang lain, diagnosis dini lupus sangat penting. Lupus dapat menyerang berbagai organ vital seperti jantung, paru, ginjal dan otak. Apabila terlambat mendapat pengobatan dapat terjadi kerusakan pada organ-organ tersebut”, ungkap dr. Sandra.

 

Jika penyakit di atas lebih banyak mengenai perempuan, berbeda dengan Ankylosin Spondylitis (AS), yang merupakan penyakit rematik yang banyak mengenai laki-laki muda usia 30 tahunan.

 

“Gejala awal, adanya nyeri pinggang dan bokong. Nyeri berat biasanya terjadi pada pagi hari dan membaik setelah beraktivitas. Pengobatan dini dapat mencegah penyatuan tulang belakang (bamboo spine) sehingga dapat mencegah cacat permanen,” ucap dr. Sandra. ** Baca juga: Segarkan Pengetahuan Ilmiah Melalui PIB

 

Begitu banyak penyebab penyakit rematik, yang jika tidak segera ditangani dapat berakibat vatal. Sosialisasi penyakit rematik sangat penting dilakukan kepada masyarakat awam. Sayangnya, dokter spesialis Rheumatologist di Indonesia hanya ada 50 orang saja, dan dr. Sandra Sinthya Langow adalah satu-satunya Internist Rheumatologist di wilayah Tangerang.(asri)

Print Friendly, PDF & Email