oleh

Desa Tertinggal di Tangerang Dapat 1.625 Pohon Mangga

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebanyak 1.625 bibit pohon mangga jenis Darmayu ditanamkan secara serentak di desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerag, Minggu (28/10/2012).

Gerakan penamanan pohon buah-buahan yang dimotori oleh Alumni Institut Pertanian Bogor yang tergabung dalam kelompok Anti Kemewahan (Antime) IPB 74 dan sejumlah aktifis lingkungan hidup di Kabupaten Tangerang ini dilakukan untuk menjadikan desa Tanjung Burung yang merupakan salah satu desa tertinggal di wilayah itu menjadi desa wisata buah mangga.

“Dalam waktu dua tiga tahun kedepan, desa tertinggal ini akan menjadi desa wisata buah Mangga Darmayu,” ujar Koordinator Antime IPB 74, Idah Kusumah.

Ida mengatakan dalam menanam pohon, ada proses edukasi yang ditanamkan yaitu merawat, tanaman itu dari awal menanam hingga besar dan berbuah.

Dari sisi ekonomis, ia melanjutkan, buah mangga bisa dijadikan sumber pendapatan yang mendongkrak perekonomian warga kampung yang sebagian besar hanya mengandalkan upah dari bekerja sebagai buruh serabutan.

Ia optimis, jika suatu hari kelak, Desa Tanjung Burung yang tertinggal akan menjadi pusat wisata buah mangga Darmayu. “Ciri khas ini hanya dimiliki oleh desa Tanjung Burung ini,” katanya.

Harapan itu, ia menegaskan, bisa saja terwujud, asalkan setiap pohon yang ditanama dipekarangan rumah warga itu dirawat dengan baik sehingga bisa tumbuh dan berbuah secara produktif.

Program desa wisata merupakan pilot project kelompok pengiat lingkungan yang didukung oleh Wahana Hijau Fortuna, Komunitas Tabur Mangrove dan kelompok Perempuan Mandiri Kabupaten Tangerang itu mengambil target para ibu rumah tangga dikampung itu.

“Penanaman pohon ini harus dengan komitmen yang tinggi, agar hasilnya maksimal,” ujar Dewan Pembinan Kelompok Perempuan Mandiri Syafrudin.

Menurutnya, jika masyarakat memiliki komitmen untuk menjaga dan merawat pohon mangga itu hingga menghasilkan buah, maka desa Tanjung Burung akan berevolusi menjadi desa yang produktif, menghasilkan produk ekonomi yang bisa mengundang para wisatawan untuk berkunjung ke desa ini.

“Jika sudah menjadi desa wisata, maka ketertinggalan akan segera berubah menjadi kemajuan dan kemakmuran desa ini,” katanya.

Desa Tanjung Burung merupakan salah satu desa tertinggal yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang. Terbatasnya sumber daya manusia didesa yang berpenduduk 7.695 jiwa ini merupakan salah satu faktor sulit berkembangnya desa ini.

Berada sekitar 10 kilometer dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, sebagian besar warga desa Tanjung Burung hanya bekerja sebagai buruh nelayan dan galangan kapal.

“Ini yang membuat desa kami tertinggal,” ujar Sekretaris Desa Tanjung Burung, Hasan Basri.

Hasan berharap, warganya bisa bangkit melalui fasilitas dan bantuan berbagai pihak yang punya niat baik membangun desa itu. “Kami didesa ini mendukung program yang baik ini,” katanya.(ras)

Print Friendly, PDF & Email