oleh

Derita Fatmawati, TKW Tangerang di Arab Saudi

image_pdfimage_print

Kabar6-Miris nasib Fatmawati (36). Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Cibetok, RT 09/RW 04, Desa Cibetok, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang ini, belum mendapat gaji selama enam tahun dari majikannya di Arab Saudi.

 

Padahal, sejak 12 tahun melangkahkan kaki ke luar negeri, Fatmawati telanjur menjadi tulang punggung di keluarganya. Ya, hidup orangtua dan anaknya bergantung pada kiriman uang dari Fatmawati.

 

Neni (62), ibunda Fatmawati, mengatakan tak kunjung dibayarkannya gaji Fatmawati, setelah sang majikan memindahkannya dari Najran menuju Riyadh.

 

“Alasannya keamanan. Sering denger suara bom dekat rumah majikannya. Makanya sekarang ada di Riyadh,” kata Neni kepada wartawan, Senin (20/7/2015).

 

Kabar kepindahan TKW tersebut diterima keluarga melalui sambungan telepon selular dari Fatmawati menggunakan telpon genggam temannya.

 

“Kalau nelpon pake HP temennya. Majikannya melarang (Fatmawati) pakai HP. Jadi kalau nelpon sembunyi-sembunyi, takut diketahui majikan,” terangnya.

 

Duka Fatmawati terus berlanjut dengan meninggal ayahandanya yang telah dua tahun berlalu.

 

“Keluarga gak tega kasih taunya. Makanya, sekarang kita kasih tau. Majikan tetap tidak kasih izin untuk pulang. Bagaimana mau pulang, gajinya aja nggak dikasih,” kata Nacun (26), adik kandung Fatmawati.

 

Pihak keluarga sendiri telah berupaya untuk memulangkan Fatmawati dengan mendatangi perusahaan penyalur tenaga kerja bernama PT.Alhijaz Indojaya, di Kuningan, Jakarta. Namun hingga kini, perusahaan tersebut hanya memberi janji tanpa bukti.

 

“Janjinya dua minggu lagi mau diurus. Malah pernah kami disuruh bawa anaknya (Fatmawati) untuk bukti bahwa teteh punya anak perempuan. Tapi, sampai saat ini selang berapa tahun, tidak ada kelanjutannya,” paparnya.

 

Selain mendatangi perusahaany penyalur tenaga kerja yang memberangkatkan Fatmawati, pihak keluarga pun meminta pertolongan dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

 

Namun pihak pemerintah pun tak bisa berbuat banyak dan pihak keluarga tak tau harus meminta tolong kepada siapa lagi.

 

“Sama aja, udah beberapa kali kita datangi (BNP2TKI), tapi tetap tidak ada kepastian dan kami disuruh menunggu,” jelasnya.

 

Munajah (15), putri Fatawati, yang kini duduk di kelas tiga Madrasah Aliyah, mengaku ingin bertemu dengan ibunya. Gadis yang kini menginjak remaja ini mengaku sudah ditinggal ibunya sejak usia tiga tahun, “Pengen ketemu ibu,” katanya singkat.

 

Kerinduan Munajah, sang putri semata wayang, semakin kuat lantaran sang ayah tidak pernah menemuinya sejak sang ibu berangkat untuk mencari nafkah di Arab Saudi.

 

Untuk diketahui, belum lama ini, Kota Najran yang berada di bagian selatan Arab Saudi berbatasan dengan Yaman. Kota ini menjadi salah satu sasaran serangan dari kelompok pemberontak Syiah Yaman, Houthi. ** Baca juga: RSUD Balaraja Bangun Gedung Poliklinik

 

Sasaran Houthi ke Najran tersebut merupakan bagian dari serangan balasan atas gempuran udara koalisi Arab pimpinan Arab Saudi ke Yaman melawan milisi Syiah Haouthi.(tmn/din)

Print Friendly, PDF & Email