oleh

Dengarkan Beberapa Hal yang ‘Dikatakan’ Keringat Anda

image_pdfimage_print

Kabar6-Keringat biasanya dikaitkan dengan olahraga atau udara panas. Di sisi lain, keringat sebenarnya merupakan salah satu cara untuk mendinginkan tubuh.

Saat suhu tubuh meningkat, sistem saraf akan mengirimkan sinyal pada kelenjar keringat, sehingga Anda pun akan segera berkeringat. Dan saat keringat Anda menguap, maka suhu tubuh pun akan menurun.

Selain sebagai ‘alat pendingin’ tubuh, melansir Prevention, keringat juga dapat ‘memberitahukan’ berbagai hal lain mengenai kesehatan dan tubuh Anda. Apa sajakah itu?

1. Anda hamil atau memasuki masa menopause
Berbagai hal yang mempengaruhi sistem endokrin (kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi hormon) di dalam tubuh Anda dapat membuat keringat menjadi lebih banyak daripada biasanya.

Hotflash merupakan salah satu gejala menopause yang dialami oleh sekira 85 persen wanita, tetapi wanita hamil juga dapat mengalaminya. Hal ini karena perubahan kadar hormonal dapat mengganggu kemampuan otak untuk mengatur suhu, di mana otak salah mengartikan kondisi Anda sebagai ‘terlalu panas’, dan memicu keluarnya keringat untuk ‘mendinginkan’ tubuh, walaupun Anda sedang berada di ruangan AC.

2. Stres
Jika belakangan ini tubuh menjadi lebih bau daripada biasanya, maka Anda mungkin sedang stres atau cemas. Pada kondisi normal, keringat yang Anda produksi sebagian besar hanya terdiri dari air dan garam dan diproduksi oleh kelenjar ekrin di seluruh tubuh.

Namun saat merasa stres, maka keringat akan diproduksi oleh kelenjar apokring, yang hanya terdapat di beberapa bagian tubuh, termasuk ketiak.

Keringat tipe ini mengandung lemak dan protein yang bercampur dengan bakteri pada kulit Anda, yang akan menyebabkan timbulnya batu tidak sedap. Hal yang sama juga akan terjadi saat Anda merasa takut dan cemas.

3. Bahagia atau takut
Orang-orang di sekitar Anda dapat mengetahui apa yang sedang Anda rasakan dengan mencium bau keringat Anda. Dalam sebuah penelitian, para ahli menemukan bahwa saat keringat Anda berasal dari rasa takut, maka orang yang menciumnya pun akan menunjukkan ekpresi yang hampir sama dengan rasa takut. Namun bila keringat Anda muncul akibat rasa bahagia, maka orang yang menciumnya pun akan tersenyum.

4. Heatstroke
Cuaca sangat panas namun Anda justru tidak berkeringat dan mulai merasa pusing, kondisi ini dikenal dengan nama anhidrosis atau ketidakmampuan untuk membentuk keringat secara normal.

Hal tersebut dapat sangat berbahaya karena akan menghambat tubuh untuk mendinginkan dirinya. Jika Anda terus berjemur dan tidak mengonsumsi cukup air, maka dapat mengalami serangan heatstroke.

Solusinya, segera berteduh atau masuk ke ruangan AC dan teguk minuman dingin yang tidak mengandung kafein atau alkohol. Jika kondisi Anda tidak juga membaik, segera cari bantuan medis.

Anhidrosis biasanya disebabkan oleh kerusakan saraf, obat-obatan tertentu, atau kelainan yang diturunkan, dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan jantung dan heatstroke.

5. Konsumsi makanan yang salah
Jika keringat berbau amis seperti ikan, mungkin Anda menderita suatu kelainan genetik langka yang disebut dengan trimetilaminuria. Artinya, tubuh Anda tidak dapat memetabolisme trimetilamin, yang diproduksi saat tubuh mencerna makanan tertentu seperti telur, kacang, dan ikan.

Tubuh Anda justru akan mengeluarkan trimetilamin ini melalui keringat, air kemih, dan napas Anda, yang akan membuat keringat dan mulut Anda berbau amis, tetapi bukan berbau busuk. Segera periksakan diri Anda bila mengalami kelainan ini.

6. Perlu lebih banyak minum air putih saat berolahraga
Apakah mata Anda terasa sangat perih saat terkena keringat Anda atau saat keringat mengering kulit terasa berkerak atau tampak bercak putih pada wajah Anda?

Bila ya, maka Anda mungkin memiliki keringat yang mengandung lebih banyak garam daripada orang lain. ** Baca juga: Hati-hati, Krim Pemutih Mengandung Merkuri Bisa Rusak Saraf

Hal ini biasa ditemukan pada orang yang mengonsumsi banyak air putih di siang hari dan hanya mengkonsumsi sedikit garam dalam makanannya. Anda mungkin perlu mengonsumsi minuman yang mengandung elektrolit untuk menggantikan cairan tubuh dan garam yang hilang.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email