oleh

Demo Tolak Kenaikan BBM di Serang Juga Ricuh

image_pdfimage_print

Kabar6-Demo menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) terus meluas. Selain aksi penolakan disuarakan oleh elemen mahasiswa di Kota Tangerang, hari ini, Kamis (13/11/2014), aksi serupa juga digelar elemen mahasiswa di di depan kantor DPRD Provinsi Banten.

Ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi, seperti Kumala, PMII, GMNI, HMI, Kumandang, Himata, Kumaung, KMS 30, dan UMC, menduduki bagian depan kantor DPRD yang berlokasi di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang tersebut.

“Pemerintahan Jokowi-JK payah. Baru dilantik kok langsung mengambil kebijaan yang justru bakal menyengsarakan rakyat kecil,” kata Ahmad Suhari, Humas aksi mahasiswa di sela-sela demo di depan kantor DPRD Banten.

Suhari menilai, alasan pemerintah Jokowi-JK menaikkan harga BBM dari Rp 6.500 menjadi Rp 9.500 tak masuk logika. Karena sedianya Indonesia memiliki kekayaan migas yang melimpah dan bisa menutupi kebutuhan masyarakat.

“Kebijakan menaikkan harga BBM hanya akan dinikmati oleh pihak asing dan mafia migas yang merugikan negara kita. Harusnya, mafianya yang diberangus, bukan rakyat yang malah diperas,” terangnya.

Mahasiswa dengan tegas juga menolak dalih kenaikan BBM karena kebocoran APBN yang mencapai 30 persen. “Solusinya adalah melakukan nasionalisasi aset perusahaan minyak asing, berantas mafia migas, tegakkan UUD 45. Tetapi Jokowi-JK tak berani,” tegasnya.

Aksi mahasiswa di depan kantor DPRD Banten itu juga sempat diwarnai kericuhan. Mahasiswa dan polisi yang mengawal jalannya aksi, sempat terlibat aksi saling dorong. **Baca juga: Tangki Pertamina Disandera, Demo Tolak BBM di Kota Tangerang Ricuh.

BUntut ricuh tersebut, dua mahasiswa diamankan polisi karena dianggap sebagai provokator.(tmn/din)

Print Friendly, PDF & Email