oleh

Demo di PT Dharma Polymetal, Buruh Bentrok dengan Polisi

image_pdfimage_print

Kabar6- Aksi demonstrasi puluhan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di PT Dharma Polymetal Balaraja, Kabupaten Tangerang, Senin (24/9/2012), berujung bentrok dengan polisi.

Kericuhan terjadi akibat ulah provokator yang merasa tidak senang pabriknya didemo para buruh. Selain itu, aksi unjuk rasa ini juga dipicu oleh kebijakan perusahaan yang melakukan PHK sepihak terhadap 200 buruh dibawah naungan outsorching.

Kekisruhan makin memanas, ketika  ratusan siswa di kampus SMK Yuppentek Balaraja yang tak jauh dari lokasi pabrik sparepart motor itu, ikut terpancing dan melempari petugas dengan batu.

“Kami hanya minta kejelasan nasiib buruh yang di PHK sepihak oleh PT Dharma Polymetal. Karena tak ditanggapi, kami mencoba masuk kedalam pabrik untuk menemui pihak manajemen. Tapi, tiba-tiba petugas polisi menyerang kami dengan beringas. Jaddi, kami semua kelabakan,” ujar Ketua DPC KSPSI Kabupaten Tangerang, Imam Sukarsa.

Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 09:00 Wib. puluhan buruh berorasi di depan pintu pabrik. Saat buruh hendak  merangsek dan mendobrak pintu pagar, anggota Polisi dari Dalmas Polresta Tangerang bereaksi lalu membentuk pagar betis untuk menghalau mereka.

Ketegangan makin memuncak, saat munculnya orang tak dikenal dan memukul salah satu buruh.

Melihat rekannya dipukul, puluhan buruh tersebut makin beringas. Diwaktu yang sama, ratusan siswa Yuppentek juga tersulut dan berujung pada aksi saling lempar dengan petugas.

Alhasil, aksi ini dapat diredam setelah puluhan petugas merangsek kedalam halaman kampus tersebut. Ratusan siswa pun berhamburan menyelamatkan diri masuk kedalam ruang kelasnya masing-masing.

Menurut Imam, sikap polisi dalam menangani demonstrasi ini, dinilainya berlebihanan serta melanggar standar operasional prosedur, karena melakukan tindakan kekerasan.

“Ini jelas tindak kekerasan, dan saya dipukuli oleh polisi,” katanya.

Ditambahkannya, pihaknya akan melaporkan persoalan itu ke Propam Polri dan mengancam akan membawa masalah ini ke jalur hukum.

“Usai kejadian, saya langsung melapor ke Propam Polresta Tangerang. Saya juga sudah melakukan visum. Saya berharap masalah ini ditangani serius oleh Propam. jika tidak, saya akan mengadu ke Polda Metrojaya,” tandasnya.

Hal sama juga dikatakan, Sekretaaris DPC FKSPSI Kabupaten Tangerang, Gatot Subagyo, tindakan polisi ini sangat arogan dan semena-mena.

“Saya didorong dan dipukuli sampai masuk ke dalam got. Jelas, ini adalah bentuk kekerasan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Sabhara Polresta Tangerang, Kompol Kustanto menjelaskan, bentrokan terjadi lantaran ada masyarakat sekitar yang memukul pendemo.

“Bentrokan itu terjadi, karena ada warga sekitar pabrik yang merasa dirugikan karena adanya demo. Warga itu pun langsung memukul salah seorang pendemo. Kemudian Polisi hendak melerai, malah disangka pukul dan terjadi kesalah pahamanan, sehingga berakibat bentrokan dengan petugas,” tuturnya.(din)

 

Print Friendly, PDF & Email