oleh

Demi Konten YouTube, Remaja di AS Mengaku Bakal Lakukan Bom Bunuh Diri di Sebuah Restoran

image_pdfimage_print

Kabar6-Aksi yang dilakukan seorang remaja pria di Amerika Serikat (AS) bernama Malik Sanchez (19) ini sungguh tidak lucu, bahkan bisa disebut menyudutkan salah satu agama. Semua itu dilakukan semata-mata hanya demi konten di YouTube

Sanchez, melansir Dailystar, sengaja menakut-nakuti pengunjung restoran dengan mengaku akan melakukan bom bunuh diri, dan menyiarkan secara live di akun YouTube miliknya. Sanchez memfilmkan dirinya tengah berjalan menuju sebuah restoran outdoor Flatiron di Manhattan, New York City, AS, sambil berteriak akan meledakkan bom yang ada di dirinya seraya berteriak ‘Allahu Akbar’.

“Ledakan bom dalam dua menit. Saya membawa Anda bersama saya dan saya membunuh Anda semua,” teriak Sanchez. ** Baca juga: Setelah Berpacaran Selama 40 Tahun, Wanita AS Ini Menikahi Warna Pink

Remaja itu pun mendekati dua remaja putri yang makan di restoran tersebut sambil terus berteriak ‘Allahu Akbar’. Keduanya pun segera menghindar pergi, begitu pun pengunjung lain.

Dia kemudian berlari ke seberang jalan dan melarikan diri dari tempat kejadian sambil cekikikan. “Yo, semuanya berhamburan. Itu bintang lima,” kata Sanchez seperti terdengar dalam rekaman.

Sanchez yang akhirnya ditangkap, ternyata sebelumnya, juga pernah ditangkap polisi atas kasus memanjat jembatan Queensboro dan menyemprotkan merica setidaknya ke lima orang dalam aksi streaming live lainnya.

Dalam sidang pengadilan beberapa waktu lalu, Hakim Colleen McMahon mengatakan bahwa pelaku perlu menemui psikiater. Pelaku merupakan seseorang yang membutuhkan konseling kesehatan mental.

“Saya telah melihatnya, karena dia merekamnya, dan dia menyiarkannya di YouTube dan itu menjijikkan. Ini kekanak-kanakan, sangat meresahkan,” tegas Hakim McMahon.

Sementara Jaksa AS untuk Distrik selatan New York, Damian Williams, mengumumkan bahwa Sanchez mengaku bersalah atas satu tuduhan menyampaikan informasi dan tipuan yang salah dan menyesatkan.

Pelanggaran tersebut diancam hukuman maksimal lima tahun penjara. Sanchez dijadwalkan akan kembali menjalani sidang vonis pada Februari mendatang.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email