oleh

Demi Hadiri Pesta Ulang Tahun Seorang Miliarder, Aktris Rusia Pura-Pura Jadi Pengungsi Ukraina

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang aktris Rusia bernama Ieva Andrejevaite (34) berpura-pura menjadi pengungsi perang Ukraina hanya demi menghadiri pesta ulang tahun seorang miliarder.

Namun setelah foto-foto dirinya di acara tersebut ‘bocor’ secara online, Andrejevaite pun dideportasi. Melansir Dailystar, wanita itu mengatakan dirinya adalah seorang pencari suaka setibanya di Bandara Internasional Cape Town di Afrika Selatan pada 28 April lalu, setelah ditolak masuk karena tidak memiliki visa. Wanita tadi memberi tahu para pejabat bahwa dia melarikan diri dari invasi Rusia ke Ukraina.

Namun setelah diizinkan masuk, penyamaran Andrejevaite pun terungkap setelah dia foto dirinya dengan tamu VIP di sebuah pesta yang diselenggarakan oleh miliarder investor swasta Rob Hersov tersebar. ** Baca juga: Abaikan Pengumuman Pramugari, Pria Ini Tetap Makan Kacang Hingga Sebabkan Remaja Inggris Nyaris Tewas

Andrejevaite tiba dengan jet pribadi pengusaha Inggris-Amerika kelahiran Soviet Len Blavatnik, yang terdaftar oleh Forbes sebagai orang terkaya ke-20 di dunia. Juru bicara Departemen Dalam Negeri Afrika Selatan, Siya Qoza, menerangkan bahwa Andrejevaite telah diberikan izin masuk ke negara itu untuk memungkinkannya mengajukan klaim suaka dalam waktu lima hari. Namun Andrejevaite ternyata tidak mengajukan pengajuan apa pun dalam periode tersebut.

“Setelah penolakan masuk itu, dia kemudian berbohong kepada petugas imigrasi, mengarang cerita tentang keinginannya untuk mengajukan suaka,” Qoza. “Sebagai akibat dari undang-undang pencari suaka kami, tangan petugas imigrasi diikat dan mereka diharuskan untuk mengizinkannya masuk ke negara itu sehingga dia dapat mengajukan permohonan suaka dalam waktu lima hari. Dia diberi visa pencari suaka sesuai dengan Undang-Undang Imigrasi 13 tahun 2002.”

Setelah menjadi ‘orang asing ilegal’ setelah batas waktu berakhir, Qoza mengatakan Andrejevaite berusaha untuk membuat klaim hukum ‘tidak bijaksana’, yang menurut dugaan dia diikuti dengan komentar meremehkan tentang negara tersebut.

Menurut surat pernyataan pengadilan, para pejabat juga melihat foto-foto Andrejevaite setelah diunggah secara online. Wanita itu kemudian mengeluarkan permintaan maaf resmi kepada Afrika Selatan, Menteri Dalam Negeri dan pejabat Departemen Dalam Negeri setelah menerima perintah dari Pengadilan Tinggi Western Cape pada 4 Juni lalu.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email