oleh

DBMSDA Tangsel Janji Perbaiki 12 Blok Banjir

image_pdfimage_print

Kabar6-Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan bahwa dari 31 titik atau blok banjir yang ada, belasan diantaranya bakal segera diperbaiki.

Pasalnya, setiap tahun saat curah hujan yang tinggi mengakibatkan semua wilayah tersebut selalu jadi blok langganan banjir, meski dengan ketinggian air yang bervariasi.

Demikian janji Kepala DBMSDA Kota Tangsel, Retno Prawati kepada wartawan ditemui di Serpong, Senin (5/5/2014). “Kami sudah anggarkan di APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 2014 ini untuk perbaikan 12 blok banjir,” janjinya.

Retno memaparkan, ke-12 blok banjir itu lokasinya antara lain di blok Ciater hulu, blok Sengkol, kawasan Pasar Jengkol, Blok Sekunder Ciputat, Sekmen Ciputat Hulu, Sekmen Cibenda Hulu dan Hilir. Kemudian, ada juga blok Kedaung Hulu dan blok Ciputat Hilir.

Menurutnya, dari ke-12 blok banjir itu lokasinya tersebar di wilayah Kecamatan Ciputat, Serpong, Setu dan Kecamatan Pamulang. Penyempitan anak kali dan kurang berfungsinya saluran pembuangan air (drainase), diakui turut menyumbang banjir.

Oleh karena itu, Retno bilang, sistem drainase dan normalisasi kali di Kota Tangsel secara bertahap pasti direvitalisasi. “Harapannya bisa menekan banjir, seperti di Kali Angke airnya melintas ke Kayu Gede (Serpong Utara) yang sering kebanjiran,” katanya.

Selain itu, untuk penanganan banjir juga dilakukan koordinasi dengan aparatur pemerintah daerah perbatasan. Wilayahnya mencakup ke Kabupaten/Kota Bogor, Kota Depok, Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Komunikasi antarwilayah ini dianggap sangat penting untuk mencari solusi serta penangangan komprehensif antardaerah.

“Penanganannya seperti normalisasi kali, pendalaman dasar kali, serta turap kali,” ucapnya. Retno jelaskan, kondisi geografis Kota Tangsel di lintasi sejumlah daerah aliran air seperti Kali Pesanggarahan, Kali Angke, Kali Kedaung serta Sungai Cisadane.

Semuanya melintasi pemukiman penduduk hingga kerap jadi pemicu banjir lantaran adanya penyempitan dan pendangkalan aliran air. “Kami memprioritaskan untuk ke pemukiman warga biar enggak  terkena banjir lagi,” jelasnya. **Baca juga: Korban Pecah Kaca di Setu Pengacara FBR.

Meski masih ada beberapa titik yang sedang dalam proses pengerjaan, tapi diakuinya bila penanganan terhadap musim hujan yang bisa menyebabkan banjir sudah dilakukan antisipasi. **Baca juga: Peserta SK Palsu di Tangsel Didesak Mundur.

Titik-titik lokasi drainase yang menjadi pilihan untuk diperbaiki, tambahnya, diindikasi menjadi sumber penyebab utama banjir di pemukiman dan jalanan umum. “Makanya perbaikan blok-blok tersebut jadi prioritas,” tambah Retno.(yud)

Print Friendly, PDF & Email