oleh

Darurat Air, Kepala Daerah di Tangerang Raya Gugat Pusat

image_pdfimage_print

Kabar6-Jebolnya beberapa balong pada Bendungan Pintu Air Sepuluh, Sungai Cisadane, Kota Tangerang, kiranya telah menjadi persoalan yang dirasa sangat darurat.

 

 

Pasalnya, bendungan itu punya peranan besar dalam mengatur debit air, sehingga keberadaan sungai dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kota dan Kabupaten Tangerang serta Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

 

Terutama dalam hal teknis pengelolaan air baku sungai menjadi air bersih, hingga dapat dikonsumsi masyarakat setempat.

 

Atas kondisi itu, para kepala daerah di wilayah Tangerang Raya ini pun, menggugat peran pemerintah pusat untuk mengambil langkah perbaikan secepatnya, serta adanya upaya peremajaan bendungan, mulai dari fisik bangunan sampai dengan ketersediaan fasilitas peralatan.

 

“Kita sudah berkali-kali mengajukan permohonan normalisasi Sungai Cisadane dan peremajaan bangunan gedung Pintu Air Sepuluh ini. Bahkan sudah dua kali pergantian presiden, hal ini tidak juga diperhatikan,” ungkap Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, usai melakukan peninjauan ke lokasi, Rabu (29/72015) siang.

 

Zaki juga menyebutkan, sedikitnya ada beberapa dampak yang telah dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Tangerang. Di antaranya adalah terganggunya aktivitas produksi pengolahan air bersih di PDAM Tirta Kerta Raharja serta beberapa saluran irigasi di wilayahnya.

 

Sementara itu, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, juga menegaskan bahwa sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pihak, termasuk bersama pihak kementerian setempat dan kepala balai sungai pusat.

 

“Informasinya, Pak Menteri dan Kepala Balai berencana hadir sekitar jam 1-an, untuk melihat langsung, persoalan di lapangan,” kata Arief, kepada awak media.

 

Arief pun mengakui, bahwa sudah selama dua hari ini, pihaknya terfokuskan untuk mengatasi persoalan itu. Sebanyak sekira 160 Tenaga Harian Lepas (THL) pun langsung dikerakhkan untuk upaya membantu memperbaiki bendunga pintu air sepuluh ini, agar kembali berfungsi dengan normal.

 

“Kita fokuskan semuanya ke sini dulu, karena ini menyangkut kebutuhan hidup hajat banyak orang,” pungkasnya. ** Baca juga: Ini Rekayasa Lalu Lintas Selama Harganas di Tangsel

 

Untuk diketahui, kondisi normal debit air di bendungan tersebut adalah 12,45 meter. Sedangkan, hasil pantauan saat ini debitnya hanya mencapai 11,10 meter. Artinya, sudah ada penurunan sekitar 1,35 meter.(ges/arsa/mer)

Print Friendly, PDF & Email