oleh

Dapat Firasat, Susanty Tinggalkan Anyer Setengah Jam Sebelum Tsunami

image_pdfimage_print

Kabar6-Gelombang tsunami menyapu beberapa kawasan di Pantai Anyer, Serang; Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang; dan Lampung, Sabtu (22/12/2018) malam.

Hingga sore ini, ratusan orang dikabarkan meninggal dunia dan luka akibat kejadian bencana yang terjadi di penghujung tahun 2018 tersebut.

Susanty, salah seorang warga Pasirnangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, menceritakan bagaiaman fenomena yang dilihatnya sebelum tsunami terjadi saat ia berada di Pantai Marbella Anyer dalam rangka mengikuti kegiatan BUMDes Kabupaten Tangerang dan pelatihan PLD (Pendamping Lokal Desa).

“Dari tanggal 19 posisi saya di Hotel Marbella Anyer. Kegiatan selesai tanggal 20, tapi saya dan beberapa teman pendamping memang niat baru akan pulang hari Minggu,” tutur Susanty.

Namun, pada Sabtu malam pukul 20.30 WIB atau sekitar setengah jam tsunami terjadi, Susanty memutuskan pulang ke Tangerang lantaran memiliki firasat yang tidak enak setelah mendengar beberapa kali dentuman erupsi Gunung Anak Krakatau.

“Udah enggak enak hati dari sore. Ledakan Krakatau kayak bom suaranya. Dari jam tiga sore sampai jam enam, kedengarannya sampai lima kali. Kalau tanggal 21 sih enggak dengar ya, saya tanya ke orang yang sewain boat katanya udah biasa suara ledakan itu. Ombak juga emang agak tinggi sore itu,” ungkapnya.

“Enggak tahu kenapa sudah ngerasa beda dan sempat berpikir kayaknya bakal terjadi sesuatu, makanya malam itu juga mutusin pulang,” sambung Susanty yang sempat memotret kondisi gunung pada tanggal 21 dan 22 saat terjadi erupsi.

Info yang didapat Susanty, gelombang tsunami tak sampai menyapu ke hotel tempatnya menginap.**Baca Juga: Dua Warga Balaraja Ikut Jadi Korban Tsunami di Pandeglang.

“Anyer enggak terlalu kena dampaknya, emang enggak merata sih efeknya. Hanya pinggir pantai saja, kios-kios pedagang baju dan lain-lain aja yang rusak kena gelombang,” ujarnya.

“Kaget dan enggak nyangka. Semoga buat para korban diterima amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan kondisi cepat aman lagi. Sempet kesel pas dengar ada alat deteksi gelombang dan arus yang hilang, sudah lama sih katanya kejadian hilangnya,” tutup Susanty.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email