oleh

Daftar Makanan yang Paling Sering Sebabkan Keracunan

image_pdfimage_print

Kabar6-Di Amerika, salad sayuran merupakan salah satu jenis makanan yang cukup sering menyebabkan terjadinya keracunan makanan. Dari 76 juta kasus keracunan makanan di Amerika setiap tahunnya, sayuran berdaun hijau merupakan penyebab dari sekira 30 persen kasus di antaranya.

Keracunan makanan sendiri sebenarnya merupakan suatu gangguan kesehatan yang terjadi saat seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi oleh kuman seperti bakteri, virus, parasit, atau toksin yang dihasilkan oleh ketiganya.

Hasil analisis data yang dilakukan oleh The Washington-based Centers for Science dari 1990 hingga 2006, melansir Newsmax, menunjukkan berbagai jenis makanan yang paling sering menyebabkan terjadinya keracunan dalam kurun waktu tersebut. Ini dia makanan yang dimaksud:

1. Sayuran berdaun hijau
Sayuran berdaun hijau telah menyebabkan sekira 363 kasus keracunan makanan. Hal ini karena sayuran berdaun hijau mengandung berbagai jenis kuman seperti bakteri E.coli, norovirus, dan salmonella. Berbagai jenis kuman ini biasanya mengkontaminasi sayuran pada waktu sayuran tersebut dipanen atau saat dicuci sebelum dikemas.

2. Telur
Telur telah menyebabkan sekira 325 kasus keracunan makanan. Sebagian besar kasus keracunan makanan akibat telur disebabkan oleh adanya salmonella di dalamnya, karena proses memasak yang tidak tepat. Kejadian ini paling sering terjadi di restoran, misalnya saat mereka menyajikan telur yang terlalu mentah atau terlalu lama membiarkannya di dalam tempat terbuka, misalnya di tempat makan buffet.

3. Ikan tuna
Ikan tuna telah menyebabkan sekira 268 kasus keracunan makanan. Penyebab utamanya adalah karena keracunan scombroid, sejenis racun yang dilepaskan saat ikan segar disimpan di dalam tempat bersuhu kurang dari 15.5 derajat Celcius. Gejala yang biasa ditemukan adalah nyeri kepala, kram perut, mual, diare, berdebar-debar, dan gangguan penglihatan.

4. Tiram
Tiram telah menyebabkan sekira 132 kasus keracunan makanan. Penyebab utamanya adalah adanya norovirus dalam tiram dan biasanya berasal dari air tempatnya berasal. Selain norovirus, sejenis bakteri yang bernama Vibrio juga dapat ditemukan di dalam tiram dan dapat masuk ke dalam aliran darah dan mengancam nyawa seseorang.

5. Kentang
Kentang telah menyebabkan sekira 108 kasus keracunan makanan. Keracunan ini biasanya berasal dari kentang yang telah terkontaminasi atau karena kentang salad yang tidak dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Bakteri yang paling sering menjadi penyebab keracunan makanan akibat kentang adalah E. coli dan salmonella.

6. Keju
Keju telah menyebabkan sekira 83 kasus keracunan makanan. Penyebab tersering adalah adanya bakteri salmonella. Selain itu, dianjurkan agar para ibu hamil tidak mengkonsumsi berbagai jenis keju lunak seperti Brie atau Camembert karena keduanya sering mengandung Listeria, yang dapat menyebabkan terjadinya keguguran.

7. Es krim
Es krim telah menyebabkan sekira 75 kasus keracunan makanan. Sebagian besar kasus terjadi akibat adanya bakteri salmonella dan staphylococcus yang seringkali berasal dari telur mentah di dalam es krim rumahan.

8. Tomat
Menyebabkan sekira 31 kasus keracunan makanan. Sebagian besar kasus terjadi akibat adanya bakteri salmonella di dalam tomat. Kasus keracunan makanan akibat tomat sebagian besar terjadi di restoran, yaitu sekira 70 persen.

9. Kecambah
Menyebabkan sekira 31 kasus keracunan makanan. Hal ini dikarenakan biji kecambah telah terkontaminasi oleh salmonella atau E.coli saat disimpan. Oleh karena itu, BPOM Amerika menganjurkan agar orang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah, orang lanjut usia, dan anak-anak tidak mengkonsumsi kecambah mentah.

10. Buah Beri
Buah beri telah menyebabkan sekira 25 kasus keracunan makanan. Buah beri seringkali terkontaminasi oleh virus hepatitis A atau cyclospora. Kontaminasi kemungkinan terjadi saat panen atau proses pengemasan. ** Baca juga: Ladies, Ini Tanda Anda Sedang Subur

Berdasarkan berbagai penelitian, mengonsumsi suplemen probiotik setiap hari dapat membantu mengurangi keparahan sekaligus mengatasi gejala keracunan makanan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email