oleh

Cucu Bung Hatta Akui Museum Multatuli di Lebak Lebih Bagus Dibanding di Belanda

image_pdfimage_print

Kabar6-Cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta mengakui Museum Multatuli di Kabupaten Lebak lebih bagus dibandingkan dengan yang ada di Belanda.

Hal itu diungkapkan Gustika saat menghadiri sekaligus memberikan materi tentang ‘Kolonialisme dalam Pandangan Generasi Milenial’ dalam satu tahun Museum Multatuli, Kamis (21/2/2019).

Hadir pula dalam acara tersebut putri Bung Hatta, Halida Nuriah Hatta, sejarawan Bonnie Triyana, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Rahmat Hernowo, serta elemen masyarakat lain.

“Saya pernah berkunjung ke Museum Multatuli yang ada di Belanda, menurut saya ini jauh lebih bagus,” ungkap Gustika melihat bangunan dan konten museum.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, Museum Multatuli telah menjado simbol perlawanan terhadap sistem kolonialisme. Museum tersebut telah menjelma menjadi ruang terbuka bagi berbagai interaksi masyarakat untuk berbagi ide, gagasan, kritikan dan dialektika.

“Semata-mata untuk pengayaan pengetahuan dan peningkatan budaya literasi masyarakat Lebak,” kata Iti.

Museum Multatuli di Lebak dibuka pada 11 Februari 2018 sebagai museum antikolonial pertama di Indonesia. Museum ini menempati bangunan cagar budaya eks rumah Wedana Rangkasbitung yang dibangun tahun 1923.**Baca Juga: Malu Ditolak, Sebuah Perusahaan di Jepang Sediakan Jasa untuk ‘Nyatakan Cinta’ pada Seseorang.

Iti memaparkan, selain Museum Multatuli yang menjadi magnet wisatawan berkunjung, Lebak juga punya banyak potensi parawisata yang lengkap dengan berbagai kategori trend parawisata di era digital, di antaranya kawasan wisata pantai, education tourism, eco tourism, geo tourism dan cultural tourism.

“Berkaca dari potensi wisata dan keunikan, kami yakin untuk menasbihkan diri, Lebak akan menjadi destinasi unggulan Nasional berbasis potensi lokal,” ucap Iti.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email