oleh

Cerita Penumpang Kapal Karam Selamat di Perairan Selat Sunda

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebanyak 6 orang nelayan berhasil selamat setelah KM Puspita Jaya yang ditumpanginya tenggelam di perairan Selat Sunda telah pulang ke rumah masing-masing di Kecamatan Labuan, Pandeglang.

Selama terombang-ambing di lautan di atas kapal yang hampir karam, mereka tak makan hanya minum air laut. Setelah itu mereka ditemukan oleh kapal pesisir asal Amerika yang tengah melintas.

Sanan, 32 tahun, salah satu nelayan yang berhasil selamat menuturkan setelah sehari penuh menunggu pertolongan, akhirnya ada kapal pesiar yang melintas. Lantas mereka bergegas mendekati kapal tersebut untuk tolong.

“Alhamdulillah sekitar jam 5 itu ada kapal pesiar yang lewat. Setelah saya lambaikan dia ngasih klakson. Langsung saya dekatin gak nunggu dekat, langsung berenang pake pelampung, Siapa tahu kalau di samperin mah kasihan mau nolongin. Mereka langsung nurunin sekoci dan dia juga manggil kapal pesiar lainnya dan akhirnya kami langsung dirawat,” katanya, Sabtu (20/6/2020).

Sementara nahkoda kapal, Surja mengatakan, selama sehari satu malam, tak banyak yang mereka lakukan. Hanya doa yang mereka bisa panjatkan agar kembali pulang dengan selamat. Selama itu pula tak ada yang bisa dimakan, mereka yang minum air laut.

“Perasaan banyak, kami sedih ada kena musibah seperti itu. Gak makan kita hanya minum air laut. Pas ombang-ambing itu takut, gimana sih kena musibah. Serba salah kami hanya bisa pasrah, hanya menunggu keajaiban saja,” tandasnya.

Ia menuturkan, sebelum kapalnya tenggelam ia dan para anak buah kapal tengah menebar jaring ikan. Tiba-tiba ombak menghantam kapalnya hingga miring dan langsung tenggelam.

Setelah kapal mereka miring, tak banyak yang mereka lakukan diatas kapal yang hampir karam. Akhirnya mereka memutuskan untuk berenang menggunakan viber ke Pulau Panaitan.

“Kami sedang mayang tabar jaring. Setelah menjaring posisi kapal sudah miring. Setelah itu kapal gak bisa berdiri lagi. Langsung tenggelam. Itu kejadiannya hari Kamis sore malam Jumat. Setelah miring kami dan ABK udah gak bisa apa-apa cuman diam saja. Awalnya kami mau berenang mau mengejar ke pulau Panaitan, yang 10 orang itu duluan berenang dan yang delapan belakangan,”terangnya.

**Baca juga: Ini Identitas 16 Nelayan Korban Kapal Tenggelam di Selat Sunda.

Surja tak mengetahui berapa jarak dari lokasi kejadian ke pulau Panaitan yang berada di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Kecamatan Sumur. Jaraknya pun begitu jauh dan jika dilalui menggunakan kapal diperkirakan memakan waktu hingga 3 jam.

Dari delapan orang termasuk Surja, memilih terakhir berenang lantaran satu ABK yang tidak berenang. Di tengah perjalanan, mereka tak sanggup lagi berenang dan akhirnya memutuskan untuk pulang ke kapal yang belum karam seluruhnya.

“Karena ada ABK yang gak bisa berenang, kondisinya kami gak kuat kami pulang lagi ke kapal,” jelasnya.(aep)

Print Friendly, PDF & Email