1

Cerita Mengerikan Pekerja Selamat saat Kebakaran Hotel All Nite & Day di Alam Sutera

Kabar6-Nafasnya tersengal. Matanya masih sedikit memerah. Endang Darmawan tergolek lemah di ranjang pasien Rumah Sakit Umum (RSU) Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.

Tatapan pria paruh baya itu tampak masih terngiang dengan peristiwa mengerikan di Hotel All Nite & Day di kawasan Alam Sutera pada kemarin sore. Hotel tempatnya bekerja untuk mencari nafkah dilanda kebakaran.

**Baca Juga:Tiga Korban Kebakaran Hotel All Nite & Day Alam Sutera Tewas di Tempat

Meski kebakaran tidak skala besar, tapi nyawa tiga rekan sejawatnya melayang. “Jadi kejebak di lift,” ungkap Endang bernada lirih, Sabtu (8/6/2024) malam.

Ia ceritakan, berawal dari terdengarnya teriakan minta tolong. Sejumlah pekerja hotel yang lain langsung bergegas menuju sumber suara kebakaran.

“Kebakarannya di atas,” ujarnya. Endang naik lift menuju lokasi kebakaran di lantai 6. Di dalam ruangan sempit itu terisi enam orang pekerja Hotel All Nite & Day.

Dari situlah mulai terjadi tragedi maut. Aliran listrik lift mendadak mati. Enam orang pekerja hotel terjebak di dalam lift. Mereka semua panik.

“Udah gitu lift nya mati ga bisa kebuka,” ceritanya. Kepulan asap pekat semakin menyesaki ruangan dalam lift.

Endang mengaku sempat lama terjebak di dalam lift. “Gak tau berapa lama, saya ga liat jamnya cuma agak lama gitu,” terang Endang.

Kobaran api yang membakar 15 persen area Hotel All Nite & Day pun dapat dijinakkan oleh petugas dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan Kota Tangsel. “Udah mati apinya baru ada yang buka dari luar,” ucapnya.

Keenam orang yang terjebak di dalam lift lunglai. Kepulan asap pekat terasa menyesakan dada. Pekerja kekurangan oksigen. Endang pun tidak ingat lagi kondisi kelima rekan kerjanya yang lain.

Endang hanya sedikit ingat mereka semua dalam kondisi terkapar lemas.
Dipastikan kelima rekannya itu merasa nafasnya sesak. Bahkan ia sempat berpikir sore itu hidupnya akan selesai.

Pria itu pun enggan melanjutkan ceritanya. Endang langsung memejamkan mata untuk beristirahat dalam penanganan tim medis RSU Serpong Utara.

“Ketiga korban meninggal di tempat kejadian,” jelas Direktur RSU Serpong Utara, Tulus Muladiyono kepada kabar6.com. Ia memastikan seluruh korban sudah di bawah ke rumah duka masing-masing.

Tulus bilang, ketiga pekerja yang selamat masih harus menjalani penanganan intensif di ruang rawat inap RSU Serpong Utara. Pihaknya terus memantau perkembangan kondisi kesehatan ketiga korban selamat.

“Artinya mungkin kalau diperlukan alat bantu napas ataupun diperlukan yang lainnya mungkin akan di rujuk ketempat yang fasilitasnya lebih lengkap lagi,” papar Tulus.

Berbeda dengan keterangan Kanit Resmob Satreskrim Polres Tangsel, Ipda Andira Wigata di sekitar lokasi perkara. Meski diakui ketiga korban tewas merupakan pekerja di Hotel All Nite & Day.

“Tiga orang meninggal dunia saat perjalanan menuju RSU,” utaranya di Jalan Alam Utama Town Centre, Alam Sutera.

Satu dari tiga orang yang tewas atas nama Oki Dwi Putra, 27 tahun. Pria lajang itu saat hari kejadian sebenarnya dapat jadwal libur bertugas.

Korban pun juga sudah tidak ingin masuk kerja. “Tapi ada temennya enggak masuk jadi posisinya dia gantiin,” sebut Eko, tetangga Oki Dwi Putra.

Tapi takdir berkata lain. Nyawa warga rumah duka di komplek Pepabri RT 04 RW 04 Blok A5, Jalan Perintis 3, Kelurahan Kunciran, Pinang, Kota Tangerang, itu melayang.(yud)




Tiga Korban Kebakaran Hotel All Nite & Day Alam Sutera Tewas di Tempat

Kabar6-Hotel All Nite & Day di Alam Sutera, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kebakaran sekitar pukul 15.40 WIB tadi. Direktur RSU Serpong Utara, Tulus Muladiyono memastikan ketiga orang korban tewas sudah dibawa ke rumah duka masing-masing.

“Ketiga korban meninggal di tempat kejadian,” ungkap Tulus kepada kabar6.com, Sabtu (8/6/2024).

**Baca Juga:Identitas Tiga Korban Kebakaran Hotel All Nite Day di Alam Sutera Tewas

Ia memberikan catatan identitas ketiga korban yang meninggal dunia antara lain:

1. Dimas Hariyadi, warga Bojong RT 001 RW 010, Kelurahan Kunciran Indah, Pinang, Kota Tangerang.

2. Oky Dwi Putra, warga komplek Pepabri, Jalan Perintis 3 Blok A5, Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

3. Hendy Ruspandi, warga Kampung Priyang RT 011 RW 08, Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara.

Nurudin, Danton Bravo Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel menerangkan, ada enam orang terjebak di dalam lift hotel. Tiga orang tersebut diduga kuat banyak menghirup asap pekat.Satu Korban Tewas Kebakaran Hotel All Nite Day di Tangsel Sebenarnya Libur Bekerja

“Mungkin aja,” singkat Tulis. Hingga tengah malam berita ini diturunkan aparat kepolisian dari Mapolsek Serpong dan Polres Tangsel masih melakukan olah tempat kejadian perkara.(yud)

 




Satu Korban Tewas Kebakaran Hotel All Nite Day di Tangsel Sebenarnya Libur Bekerja

Kabar6-Satu dari tiga korban tewas dalam peristiwa kebakaran di Hotel All Nite & Day di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) adalah Oki Dwi Putra, 27 tahun. Ia terjebak di dalam lift saat lantai 6 hotel di Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, itu kebakaran

Eko, tetangga korban menceritakan, Dwi sebenarnya hari ini mendapat jadwal libur bekerja. Korban juga sudah tidak ingin masuk kerja tapi takdir berkata lain.

“Tapi ada temennya enggak masuk jadi posisinya dia gantiin,” ungkapnya saat dihubungi, Sabtu (8/6/2024).

**Baca Juga:Identitas Tiga Korban Kebakaran Hotel All Nite Day di Alam Sutera Tewas

Korban yang masih berstatus lajang, terang Eko, dikenal sebagai pribadi yang baik. Dwi sosok yang humoris di lingkungan rumah maupun pekerjaan.

Sebelum jenazah tiba dari RSU Serpong Utara, lanjutnya, rumah duka di komplek Pepabri RT 04 RW 04 Blok A5, Jalan Perintis 3, Kelurahan Kunciran, Pinang, Kota Tangerang, sudah diramaikan oleh kedatangan sekuriti teman sejawatnya.

“Dia terjebak di lift. Baik. Tukang canda. Temennya rame nih, jenazah belum datang juga udh rame di sini,” terang Eko.

Menurut keterangan sepupu korban Dwi saat dievakuasi dari lift hotel masih dalam kondisi hidup. “tapi kenapa dibawanya pake mobil patroli,” ujarnya. Hotel All Nite & Day di Alam Sutera Kebakaran, 3 Orang Tewas

Di lokasi terpisah, Bintang Fernandes, rekan Dwi membenarkan karakter rekannya itu sosok humoris. Namun pagi tadi saat dirinya bertemu ada sikap yang beda dan tidak seperti biasanya.

“Sebelum kejadian hari ini dia diam saja, biasanya ceria suka ngobrol,” terangnya.

Dilaporkan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 15.40 WIB tadi. Kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting.

Percikan api dalam panel listrik cepat merembet. Enam orang terjebak di dalam lift dan tiga orang di antaranya meninggal dunia.(yud)




Identitas Tiga Korban Kebakaran Hotel All Nite Day di Alam Sutera Tewas

Kabar6-Tiga orang tewas akibat kebakaran Hotel All Nite & Day di Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Seluruh korban merupakan pegawai hotel yang terjebak di dalam lift.

“Semua korban sudah dibawa pulang oleh keluarganya masing-masing,” ungkap Direktur RSU Serpong Utara, Tulus Muladiyono saat dikonfirmasi kabar6.com, Sabtu (8/6/2024).

**Baca Juga:Hotel All Nite & Day di Alam Sutera Kebakaran, 3 Orang Tewas

Identitas ketiga korban yang meninggal dunia antara lain:

1. Dimas Hariyadi, warga Bojong RT 001 RW 010, Kelurahan Kunciran Indah, Pinang, Kota Tangerang.

2.Oky Dwi Putra, warga komplek Pepabri, Jalan Perintis 3 Blok A5, Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

3. Hendy Ruspandi, warga Kampung Priyang RT 011 RW 08, Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara.

Danton Bravo Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Nurudin mengungkapkan, pihaknya terima laporan kasus pukul 15.40 WIB. Berselang 10 menit mobil branweer tiba di lokasi.

“Asap pekat,” ungkapnya. Korban diduga kuat tewas akibat menghirup asap karena terjebak di dalam lift.

Nurudin sebutkan, ketiga korban bekerja sebagai sekuriti, teknisi dan office boy Hotel All Nite & Day. Hingga berita ini diturunkan aparat Polsek Serpong dan Polres Tangsel masih melakukan olah tempat kejadian perkara.(yud)

 




Hotel All Nite & Day di Alam Sutera Kebakaran, 3 Orang Tewas

Kabar6-Hotel All Nite & Day di kawasan Alam Sutera, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kebakaran sore tadi. Enam orang terjebak di dalam lift, dan tiga orang di antaranya meninggal dunia.

“Korban meninggal sepertinya karena radiasi asap,” kata Danton Bravo Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Nurudin, Sabtu (8/6/2024).

**Baca Juga:Empat Pelajar Banten Ikut Seleksi Paskibraka Tingkat Nasional

Ketiga orang yang meninggal dunia, terangnya, bertugas sebagai sekuriti, teknisi dan office boy. Titik api kebakaran bermula dari lantai 6 hotel.

Nurudin menyebutkan, pemicu kebakaran diduga kuat akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting. Seluruh korban saat kejadian hendak melihat lokasi kebakaran di lantai 6.

“Jadi karena terjebak di dalam lift terus menghirup asap,” jelasnya. Nurudin bilang panel listrik kebakaran hingga cepat merembet ke lift.

Titik api sudah dapat dipadamkan. Lokasi yang terbakar mencapai 15 persen dari luas area hotel.

Seluruh korban tewas, lanjutnya, telah dibawa ke Rumah Sakit Umum di Serpong Utara.(yud)




Jelang Idul Kurban, 130 Warga di Tangsel Ikuti Pelatihan Juleha

Kabar6-Pelatihan tata cara penyembelihan hewan ternak kembali digelar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kegiatan bimbingan teknis ini bertujuan membangun profil dalam tata cara penyembelihan hewan kurban halal dari hasil sembelihan terutama secara syar’i Islam.

Sekretaris Daerah Kota Tangsel, Bambang Noertjahyo mengapresiasi kegiatan ini menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah. Ia menekankan pentingnya pemahaman juru sembelih halal (Juleha) yang baik dan benar tentang prinsip-prinsip syariat dalam penyembelihan hewan.

“Kegiatan ini bukan hanya sekadar bimbingan teknis, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penyembelihan yang sesuai syariat Islam serta kehalalan daripada hewan yang disembelih,” katanya dikutip Sabtu (8/6/2024).

**Baca Juga: 2.326 Hewan Kurban di Lebak Diperiksa Disnakeswan Jelang Idul Adha

Ia juga berharap adanya kegiatan Bimtek Juleha yang diadakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel dapat menunjang dan mendorong suksesnya program sertifikasi halal untuk makanan, minuman dan penyembelihan hewan.

Ketua panitia, KH Bahrudin melaporkan kegiatan Bimtek Juleha angkatan VIII Tahun Anggaran 2024 ini diikuti oleh 130 peserta. Peserta terdiri dari para petugas pemotong hewan.

“Khusunya hewan kurban pada DKM di wilayah Tangsel, komunitas Juru Sembelih Halal, RPH, RPU, dan perorangan,” ujarnya.

Di lokasi yang sama, Sekretaris Umum MUI Tangsel, Abdul Rojak, menyampaikan fatwa MUI Nomor 12 Tahun 2009 tentang Standar Penyembelihan Halal. Pertama, hewan yang disembelih adalah hewan yang boleh dimakan.

Kedua, hewan harus dalam keadaan hidup saat akan disembelih. Ketiga, kondisi hewan harus memenuhi standar kesehatan hewan yang ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan.

“Fatwa tersebut juga menetapkan standar penyembelih. Terdapat tiga standar penyembelih yang dipersyaratkan. Pertama, beragama Islam dan telah akil baligh. Kedua, memahami tata cara penyembelihan secara syar’i. Ketiga, memiliki keahlian dalam penyembelihan,” terangnya.

Kemudian, lanjutnya, fatwa tersebut juga menetapkan standar alat penyembelihan. “Ada dua standar alat penyembelihan. Pertama, alat penyembelihan harus tajam. Kedua, alat penyembelihan bukan kuku, gigi atau taring, dan tulang,” ungkap Abdul Rojak.

KH Hasan Mustofi, narasumber pertama memaparkan yaitu terkait standar proses penyembelihan yang diatur dalam Fatwa MUI Nomor 12 Tahun 2009 bagian C. Terdapat lima ketentuan yang ditetapkan oleh MUI.

“Pertama, penyembelihan dilaksanakan dengan niat menyembelih dan menyebut asma Allah. Kedua, penyembelihan dilakukan dengan mengalirkan darah melalui saluran makanan, saluran pernafasan atau tenggorokan, serta dua saluran pembuluh darah,” paparnya.

“Ketiga, penyembelihan dilaksanakan dengan sekali sembelih secara cepat. Keempat, memastikan adanya aliran darah dan/atau gerakan hewan sebagai tanda hidupnya hewan,” sambungnya.

KH Hasan Mustofi mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.” Sebutnya.

“Maka, MUI Tangsel memandang pentingnya diadakan Bimbingan Teknis Juleha agar banyak masyarakat yang paham teknik penyembelihan hewan kurban yang sesuai syariat,” tambah KH Hasan Mustofi.

Ia berharap ilmu yang didapat dari Bimtek ini dapat disebarluaskan kepada orang lain.

“Agar ilmu menjadi bermanfaat, maka harus dishare dan diamalkan, jangan pelit dengan ilmu, dengan begitu kita menjadi khoirunnaas anfa’uhum linnaas, sebaik-baik manusia yang paling banyak nilai manfaatnya bagi orang lain,” pesannya.

Para peserta juga diperkenalkan pisau sembelih fan pisau jagal kurban oleh Narasumber kedua dari Juleha Tangsel, Vijjai Ramadhan. Mulai dari bahan pembuatan pisau, jenis dan fungsi, hingga cara merawat pisau sembelih dan jagal.

Peserta juga mendapatkan materi praktek tata cara menyimpul tali untuk merebahkan hewan kurban. Satu ekor sapi disiapkan untuk praktek merebahkan, penyembelihan, penyesetan, dan penanganan daging.(Adv)




Satpam Tewas Tertimpa Pagar Efafa School di Serpong Utara

Kabar6-Sahroni alias Ocid, warga Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tewas menggenaskan. Ia tertimpa saat hendak menutup pagar besi di Efafa School yang berukuran besar.
Pagar warna hitam setinggi 3 meter milik sekolah di komplek Melati Mas mendadak roboh. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB pas Kamis kemarin.
“Suaranya kenceng banget,” ungkap Mawar, warga sekitar, Jum’at (7/6/2024). Ia sempat mengira ada kecelakaan tabrakan mobil.
**Baca Juga: ART Lompat dari Atap Rumah Majikan di Karawaci Meninggal, Polisi Tetapkan 3 Tersangka
Mawar saat menilik ternyata pagar sekolah roboh. Di dekatnya tergeletak seorang pria yang diketahui bernama Ocid dalam kondisi menggenaskan.
“Banyak orang yang langsung nolongin,” terang Mawar. Informasi di lapangan, bagian kepala Ocid robek dan mata cidera berat.
Seorang sekuriti yang enggan disebutkan identitasnya menyatakan bahwa saat kejadian kegiatan belajar mengajar sudah tidak ada.
“Emang juga sudah biasa pagar buka tutup,” sebutnya. Pria itu bilang tidak mengetahui secara pasti pemicu pagar sekolah roboh.
Pihak Efafa School juga belum ada yang dapat dimintai keterangan. Di lokasi kejadian tidak terdapat garis polisi. “Korban udah dimakamin,” singkat pria itu.(yud)



Dilaporkan Hamili Remaja, Ini Cerita Pengusaha Tempat Hiburan Dipanggil Polres Tangsel

Kabar6-BL, terlapor kasus dugaan persetubuhan anak dibawah umur mengakui telah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. Ia jalani berita acara pemeriksaan di Unit PPA Satreskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

“Saya juga sudah memberikan bukti terkait pembohongan umur oleh pelapor kepada saya ketika baru kenal,” ungkapnya lewat keterangan tertulis yang diterima kabar6.com, Kamis (6/6/2024).

**Baca Juga:Kompolnas Soroti Lambannya Proses Kasus Persetubuhan Anak Dibawah Umur Hingga Hamil di Polres Tangsel

BL mengungkapkan banyak bukti lainnya yang menjadi pembelaan saya kepada penyidik saat Mei 2024 kemarin. Kasus ini tidak mandek, tapi dikarenakan banyak fakta dan bukti yang tidak disampaikan secara benar oleh pelapor.

Contohnya, ia lanjutkan, DPP selaku pelapor mengaku berusia 23 tahun. Saat berkenalan pun posisinya sebagai pekerja di klub malam kawasan Jakarta Selatan.

“Kalau masalah kenapa saya tidak ditahan, karena saya mengajukan surat permohonan tidak ditahan karena orang tua saya sedang sakit keras dan saya sedang menjadi tulang punggung keluarga dan mengurus orang tua saya yang sedang sakit,” ungkapnya.

BL sampaikan pada 8 Mei 2024 kuasa hukum pelapor sempat minta dirinya menengok DPP serta bayinya. Sampai hampir sebulan ini permintaan untuk melihat foto bayi pun ditolak oleh pelapor.

Terlapor masih membuka ruang komunikasi kepada DPP. Berkaitan dengan saran dari Kompolnas untuk tes DNA, tegas BL, hal itu justru sudah diajukan olehnya sejak terlapor mengaku hamil dan menuding dirinya yang mesti bertanggungjawab.

“Saya siap untuk kooperatif dengan polisi selama proses penyidikan, dan siap untuk tes DNA jika diperlukan,” tegasnya.

Diketahui, kasus ini dilaporkan ke Mapolres Tangsel sejak 2023 silam. BL mengakui sebagai pengusaha tempat hiburan malam di kawasan Kabupaten Tangerang.

Pria lajang itu cerita bertemu dengan DPP dalam acara pesta yang digelar klub malam di kawasan Blok M. Singkat cerita BL dan DPP dekat intim hingga akhirnya wanita hamil dan menuntut pertanggungjawaban terlapor.

DPP akhirnya melaporkan BL ke polisi berdasarkan Surat Laporan Polisi Nomor: TBL/B/2497/XI/2023/SPKT/POLRES TANGERANG SELATAN. “Bukti saya juga lengkap saya sudah kompilasi,” tambah BL.(yud)




Banyak Selamatkan Aset Daerah, Kejari Tangsel Dapat Penghargaan

Kabar6-Aset barang milik daerah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) banyak yang berhasil diselamatkan. Barang bergerak dan tidak bergerak itu sempat dikuasai oleh oknum masyarakat tertentu.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, hari ini memberikan penghargaan kepada kejaksaan negeri (Kejari) setempat yang menunjukan kinerja luar biasa dalam menyelamatkan aset barang milik daerah. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Kota Tangsel.

“Terhadap dedikasi dan kerja keras yang telah dilakukan oleh kejaksaan negeri Tangerang Selatan dalam menjaga aset-aset penting kita,” katanya di Puspemkot Tangsel, Jalan Raya Maruga, Ciputat, Senin (3/5/2024). **Baca Juga: Kejagung Limpahkan 2 Tersangka dan Barang Bukti Kasus Korupsi Timah ke Kejari Jaktim

Di antara aset-aset itu ada tanah, bangunan, kendaraan dan lain sebagainya. “Saya secara khusus ingin menyampaikan penghargaan kepada Ibu Doktor Silpia Rosalina SH MH,” ungkap Benyamin.

Di bawah kepemimpinannya, Kejari Tangsel telah menjalankan tugas dengan sangat baik. Terutama dalam menyelamatkan barang daerah. Komitmen menjalankan tugas dengan penuh integritas dan profesionalisme.

Benyamin tegaskan, kemitraan dan kerja sama antara kedua lembaga negara ini telah berjalan dengan baik. Sebagai aparat penegak hukum Kejari Tangsel memiliki peran yang sangat penting dalam mengawal aset milik daerah.

“Melalui pendampingan yang dilakukan kejaksaan kita dapat menunjukan bahwa birokrasi dan tata kelola pemerintah berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip keterbukaan, efisiensi dan efektivitas,” tegasnya.

Benyamin bilang, pendampingan ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap program pembangunan yang dijalankan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Adanya pendampingan dari kejaksaan dapat meminimalisir potensi penyimpangan.

“Dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sudah tepat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tambahnya.

Terpisah, pelaksana harian Kasie Intelijen Kejari Tangsel, Satya Wirawan memaparkan, penyerahan penghargaan terkait penyelamatan aset barang milik daerah yang dikuasai pihak lain. Satu di antaranya lahan yang terletak di kawasan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang.

“Namun dengan kinerja dari kita dapat dikembalikan lagi ke Pemkot Tangsel. aset berupa tanah yang di situ berdiri sebuah sekolah,” paparnya.

Satya memastikan dengan adanya penghargaan ini Kejari Tangsel akan terus meningkatkan kinerjanya menyelematkan aset-aset Pemerintah Kota Tangsel yang dikuasai pihak luar.

“Banyak yang dilakukan proses penyelamatan, dari Datun melakukan pendampingan terhadap proses penyertifikatan aset Pemkot Tangsel. Kami selalu minta dukungan kepada masyarakat agar dapat menyelamatkan aset milik Pemkot Tangsel agar aset ini bisa berguna sebagai mestinya,” tutup Satya.(Adv)




Mengenal Aneka Jenis Pisau Sembelih Jelang Idul Kurban

Kabar6-Ada banyak jenis alat potong atau bilah untuk hewan ternak, khususnya saat Idul Adha. Bahan dasarnya pun tidak sembarangan agar pisau, golok atau kampak sembelih dapat digunakan dengan efektif.

Vijay Ramadhan, ahli perbilahan mengungkapkan, sedikitnya ada lima jenis perkakas pisau dan golok yang biasa dipakai untuk spesialis sembelih. Yaitu, pisau sembelih; pisau menguliti (skimming), pisau daging (boning), cleper atau pisau cacah tulang ringan (clipper), dan kampak untuk tulang besar.

“Cuman karena sekarang udah banyak mesin-mesin modern, DKM biasanya pake table shaw,” ungkapnya ditemui kabar6.com di Pande Besi HM Workshop, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Kamis (6/6/2024).

**Baca Juga:Jelang Idul Kurban, Mengintip Bengkel Pisau dan Golok Juleha di Pamulang

Vijay jelaskan, untuk pisau sembelih punya dimensi masing-masing. Panjang sekitar 20-25 sentimeter dan lebar 3 sentimeter. Lebar keujung 3,5 sentimeter tapi tergantung selera pemiliknya.

“Tebal pisau sembelih umumnya 3 milimeter. Karena pisau ini mungkin sesuai dengan karakter pembeli bisa disesuaikan,” jelasnya

Sedangkan untuk pisau menguliti bentuk matanya agak naik ke atas di ujung. Fungsinya untuk mempermudah supaya lemak-lemak dan daging yang menempel di kulit lepas.

“Jadi dia dibentuknya agak melengkung ke atas di bagian ujung lebih besar. Ada tersendiri namanya skinning brunof,” jelas Vijay.

Pisau bonning untuk daging ukurannya lebih kecil. Mulai dari gagang mengerut kecil ke ujung. Fungsinya untuk mengambil daging-daging bagian dalam. Ketika mau menyeset daging iga atau khas pakai pisau tersebut agar tekstur dagingnya tidak hancur.

Maka, lanjut Vijay, serat-serat dan uratnya tidak hancur. “Apalagi kalau bicara daging, orang-orang kalangan atas kan gak mau seratnya berubah karena nanti cita rasanya mungkin nanti berubah. Jadi ada pisau khusus,” terangnya.

Adapun pisau pecacah tulang ringan bagian iga atau tulang punggung leher yang mempunyai ruas penggunaan kliper tidak untuk dibenturkan langsung ke tulang. Jenis kampak dipakai mencacah tulang besar seperti paha, dengkul, ekor dan punggung serta kepala .

Vijay sebutkan, bahan pembuatan pisau umumnya untuk kurban ada yang dari baja karbon, baja nikarat atau stainless steel. Baja karbon adalah paduan besi umumnya mengandung E2 atau iron.

Stainless steel itu paduan besi dengan bahan-bahan lainnya seperti kromium, nikel dan lain-lain yang unsurnya yang dimasukkan beberapa persen. Perkakas itu menjadi bahan pisau yang anti karat karena sudah tercampur menjadi high carbon steel.

Pisau yang tidak berkarat juga mumpuni untuk ketajaman. Jika pemotongan hewan kurban pakai stainless steel ketajaman kurang maksimal.

Gampang tumpul kalau untuk pisau kurban pakai bahan stainless steel. Kecuali untuk keperluan dapur stainless steel udah cukup untuk mengiris.

“Kalau untuk kurban harus pisau yang punya kandungan karbon tunggi. Karena ketajaman pisau itu tergantung pada karbonnya,” tutup Vijay.(yud)